Tugas Soft Skill 2



REVIEW FILM WALL-E

Pada awal abad ke-22, sebuah perusahaan “raksasa” Buy N Large (BnL) menguasai perekonomian di Bumi, termasuk pemerintahan. Akibat dipenuhi sampah yang tidak didaur-ulang, maka Bumi menjadi sangat tercemar oleh sampah-sampah elektronik, sehingga kelangsungan hidup manusia menjadi terancam. Untuk mencegah kepunahan manusia, Shelby Forthright (Fred Willard) selaku CEO Buy N Large, melakukan pengungsian massal dari Bumi selama lima tahun di atas armada kapal luar angkasa eksekutif bernama axiom yang menyediakan setiap keperluan manusia, dan dilengkapi dengan robot-robot yang semuanya berjalan secara otomatis untuk melayani kebutuhan manusia.

Ratusan-ribu unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan WALL-E ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan Bumi. Robot-robot tersebut diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah elektronik yang telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk peleburan. Tumpukan sampah-sampah elektronik telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh robot-robot WALL-E, tumpukan sampah tersebut telah setinggi gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forthright memperkirakan bahwa pada tahun 2110 Bumi sudah terlalu tercemar dan sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun 2815, kira-kira 700 tahun kemudian, hanya satu WALL-E yang masih berfungsi.

Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh WALL-E, sehingga ia memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia gemar mengoleksi barang-barang yang menarik di tumpukan sampah yang memenuhi Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dari WALL-E lain yang sudah tidak aktif. Ia sering menonton film musikal tahun 1969 yang berjudul Hello, Dolly! dari kaset video. Video lainnya yang ia nikmati adalah Put on Your Sunday Clothes, dan adegan berpegangan tangan dalam video “It Only Takes a Moment” yang mengajarnya memiliki perasaan.

Pada suatu hari, WALL-E menemukan sebuah bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah sepatu usang. Tidak lama kemudian, sebuah kapal luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan EVE (Elissa Knight), sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat raksasa yang bernama Axiom, ia diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan flora di Bumi. WALL-E jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, EVE juga mengagumi kepribadian WALL-E. Sungguh disayangkan, ternyata cinta WALL-E tidak terbalaskan, karena EVE diprogramkan untuk mencari keberadaan tumbuhan di Bumi. Saat WALL-E menunjukkan bibit tumbuhan yang ditemukannya kepada EVE, EVE menyimpan bibit itu ke dalam tubuhnya, setelah itu EVE menjadi non-aktif secara otomatis. WALL-E berusaha melindungi tubuh EVE yang tidak berstatus non-aktif sampai EVE diambil kembali oleh pesawat yang mengantarnya ke Bumi. Dengan rasa gelisah dan panik, WALL-E mengejar pesawat itu. WALL-E berhasil menyusup ke dalam pesawat Axiom.

Setelah berabad-abad hidup dalam mikrogravitasi, manusia di pesawat Axiom banyak kehilangan kalsium, sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot pesawat Axiom adalah Kapten B. McCrea (Jeff Garlin) juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem autopilot pesawat yang bernama AUTO (suara program MacInTalk). Saat WALL-E mengikuti EVE ke dalam kapal, kelakuannya yang tidak biasa, menyebabkan manusia dan robot bertindak tidak seperti biasanya. Khususnya M-O, robot dekontaminasi yang diprogramkan untuk membersih setiap pencemaran di dalam pesawat , ia mengejar WALL-E supaya ia dapat membersihkan kotoran asing yang bersumber dari Bumi, dan dua orang manusia bernama John (John Ratzenberger) dan Mary (Kathy Najimy) yang sebelumnya hanya melihat melalui media elektronik berupa monitor, sehingga mereka melihat pemandangan secara langsung karena WALL-E membuat mereka terlepas dari monitor yang terpasang di tempat duduk mereka.

Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai holo-detector.Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh EVE, bibit itu hilang. EVE dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot bersama WALL-E. Saat EVE diperiksa, WALL-E menyangka EVE akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata plasma EVE dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak lainnya di ruang perbaikan.

Tindakan WALL-E menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Axiom, EVE dan WALL-E menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. EVE yang tidak tahan dengan sikap WALL-E, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah kabin. Saat asisten utama McCrea (GO-4) tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin; GO-4 yang mencurinya tanpa diketahui McCrea. Melihat bibit tersebut, WALL-E memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-4 akan menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik. Saat itu WALL-E berada di dalam kabin tersebut, namun WALL-E berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi.

EVE lega karena WALL-E menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Axiom.EVE dan WALL-E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE, yang membuat EVE menyaksikan usaha WALL-E melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada WALL-E. Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum berdirinya Buy N Large, McCrea perihatin melihat kerusakan alam di Bumi yang digambarkan dalam rekaman EVE. Kemudian McCrea merencanakan agar manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, AUTO menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang WALL-E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE. WALL-E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.

Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh serangga. EVE berusaha mencari WALL-E, setelah menemukannya EVE melihat WALL-E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki WALL-E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh WALL-E yang cocok dengan yang ia temukan.Pada saat proses pembuangan sampah diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang M-O yang mengejar WALL-E karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh WALL-E. Kemudian M-O terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta WALL-E dan EVE dikeluarkan dari tempat pembuangan. Gerbang tidak sepenuhnyan tertutup karena M-O terjepit pada gerbang saat mengejar WALL-E untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh EVE untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan M-O,EVE menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat.Ia masih berusaha untuk memperbaiki WALL-E, tapi WALL-E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, WALL-E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.

WALL-E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. McCrea membohongi AUTO dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka berkelahi. McCrea berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Auto mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan WALL-E dengan mengorbankan tubuhnya. McCrea berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan AUTO, McCrea melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO. Lalu McCrea menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan pengendali pesawat Axiom menjadi berstatus manual. McCrea dapat dengan sepenuhnya mengendalikan AUTO, dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi (holo-detector), dan melepaskan WALL-E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam holo-detector, pesawat Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.

Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL-E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL-E. Sayangnya, WALL-E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun WALL-E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL-E bukanlah WALL-E yang dikenal EVE. WALL-E telah menjadi WALL-E yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL-E yang EVE kenal. EVE sedih karena WALL-E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL-E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL-E (bermakna ciuman). Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL-E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE. Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.



Teori Interdependensi Antara Manusia dengan Teknologi

Manusia dan teknologi, seperti sepasang kekasih yang tidak mungkin dipisahkan.
Semakin hari Teknologi semakin berkembang. Itu dimulai dari kecerdasasn manusia dalam mengolahnya. Di masa sekarang ini, sepertinya sudah tidak ada lagi hal yang dilakukan tanpa bantuan teknologi. Kalaupun ada, itu sudah sangat jarang sekali. Sebuah teknologi di bangun untuk memudahkan manusia. Membuat ringan pekerjaan, membuat lebih praktis, mempercepat selesai. Dan segala hal yang membantu manusia. Teknologi dalam semua bentuk kehidupan manusia, dari hal yang paling kecil seperti mur sampai yang besar seperti mobil atau bahkan pesawat ulang alik. Hampir semua hal yang diinginkan manusia bisa di penuhi sebuah mesin, kecuali beberapa hal tertentu yang manusia sendiripun tidak mengerti hal itu apa. Mungkin apapbila hal itu bisa di mengerti manusia, maka manusia dengan cepat akan membangunnya. Tapi kadang teknologi yang di bangun manusia tidak semuanya membantu. Mungkin pada awal – awal pemakaian sangat membantu, tapi lambat laun akan menjadi bom waktu yang siap meledak. Saat ini sudah diciptakan robot – robot yang mampu mensensor gerakan manusia. mampu
bereaksi sesuai dengan keinginan manusia. Mungkin 10 tahun lagi robot itu di kembangkan menjadi robot yang bisa merespon seperti perasaan manusia, menangis, marah, sedih…
Dan keeksisan manusia terancam…

Bagaimana bila apa yang dibayangkan manusia di masa depan terbukti, di mana manusia yang tersingkir, dan robot – robot yang menguasai permukaan bumi. Bagaimana…
Tidak ada lagi warna hijau…
Karena memang tidak ada lagi tumbuhan yang berdiri. Semuanya sudah musnah.
Tidak ada lagi binatang – binatang, apalagi sekarang ini sudah banyak binatang – binatang yang punah. Tidak mustahil suatu saat nanti akan musnah sama sekali.
Bahkan mungkin sudah tidak ada lagi manusia yang melangkah di permukaan bumi ini. Kalaupun ada, mungkin sudah separo robot, separo manusia. Cyborg – cyborg bertebaran di mana – mana. Tidak ada yang ingin hal itu terjadi… Sebelum itu terjadi harus di cegah. Sebelum manusia menciptakan teknologi. sebuah langkah antisipasi harus dipikirkan terlebih dahulu. Sebuah tindakan bisa di ambil bila teknologi mulai tak terkendalikan.

Teknologi di buat untuk membantu manusia…
Bukan untuk menghancurkan manusia….

Manusia yang menciptakan teknologi dan manusia pula yang menanggung akibatnya, apakah itu buruk atau baik Tergantung manusia mau memandangnya dari sisi mana. Ada begitu banyak sisi untuk memandang sebuah teknologi dari kacamata seorang manusia.

Di lihat dari sisi negatif, teknologi itu sangat merugikan. Begitu banyak pekerja yang menganggur karena tugasnya sudah digantikan mesin yang lebih murah.
Kekebalan tubuh manusia menurun, karena sudah ada obat – obat anti penyakit yang membantu mengobati sakit. Freon dalam AC ataupun kulkas menipiskan ozon. Bayangkan bagaimana asteroid – asteroid berjatuhan ke bumi. Bom nuklir yang dapat dengan cepat mengakhiri peperangan. Menghasilkan jamur kuning
kemerahan di angkasa dengan panas ribuan derajat celcius, dalam rentang ribuan mil. Orang terbakar seperti es yang dipanaskan. Orang – orang yang selamat harus menanggung pencemaran radiasi sepanjang ia bernafas. Bayi – bayi terlahir cacat seumur hidup dari ibu yang tercemar radiasi. Dan bagaimana bila dilihat dari sisi positif ?…

Manusia harus lebih pintar dari mesin karena memang manusia yang menciptakan mesin. Dan mesin itu tidak sempurna. Semakin maju teknologi, maka manusia harus lebih maju lagi. Berjuang lebih keras untuk mengalahkan teknologi. Bersaing dengan ketat untuk menciptakan teknologi yang lebih maju lagi. Tidak terlena dalam kepraktisan yang di sediakan teknologi. Apabila teknologi punya dampak merugikan, maka manusialah yang berusaha untuk membuat kerugian itu seminimal mungkin atau bahkan menghilangkannya. Teknologi itu di tangan manusia, bukan manusia yang berada di tangan teknologi. Hanya saja mampukah ?…

Mungkin memang harus dipandang dari masing – masing manusia. Di pandang per individu. Karena manusia itu berbeda. Tapi tak ada orang yang mau hidupnya dihancurkan oleh teknologi.



Teori Homo Homini Lupus dan Homo Homini Socio

Teori Homo Homini Lupus 1

“Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya” atau juga disebut “Homo homini Lupus ” istilah ini pertama kali di kemukakan oleh plautus pada tahun 945,yang artinya sudah lebih dari 1500 tahun dan kita masih belum tersadar juga. di jaman sekarang ini sangat sulit Menjadikan Manusia seperti seorang manusia pada umumnya,sepertinya istilah ini masih tetap berlaku sampai sekarang.
Tidak bisa dipungkiri Hidup di dalam suatu negara sangat di butuhkan sosialisasi karena kita tidak dapat Hidup dengan sendirinya tanpa ada manusia lain.Apalagi seperti keadaan sekarang ini kita Hidup di jaman yang serba susah .Demi mempertahankan hidup itu sendiri kita rela melakukan apa saja Mulai dari yang halal sampai yang Haram, tentunya semua itu kita lakukan untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.Untuk mewujudkan itu semua memang tidak mudah dimana kita harus menghadapi berbagai konflik yang akan memicu lahirnya sikap saling mangsa Dan disinilah Peran Hati nurani & ego sangat dibutuhkan.
gambaran manusia di jaman sekarang ini sangatlah mengerikan dari segi sikap dan perbuatan terkadang lebih keji dari pada hewan yang paling buas sekalipun,saling sikut,saling berebut saling tikam bahkan saling memangsa layaknya serigala yang buas siap menerkam mangsanya demi sebuah kepuasan (ambisi).
sebagai contoh yang terjadi di dalam kehidupan kita seperti tindakan kekerasan,mulai dari perkelahian ,pembunuhan,pemerkosaan,serta aksi teror pemboman yang sedang trend di negara kita dan perang dunia yang memungkinkan akan terjadi lagi. Apakah itu disebut manusia ? Tidak. Kenapa tidak? Karena itu semua manusia yang melakukanya dan dilakukan terhadap manusia juga ? entahlah..’

Pengakuan sebagai umat beragamapun yang telah patuh terhadap ajaranya kerap kali sebagai alasan tindakan kekerasan bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Banyak pelaku kekerasan seperti tersebut menyatakan ini masalah iman, masalah Tuhan atau masalah kebenaran (kebenaran yang ditafsirkan manusia itu sendiri).

Ego seperti apakah yang membuat manusia menggurat sejarah kekerasan dalam perbudakan-rasisme, Holocaust-rasisme, seksisme yang menyuburkan perdagangan manusia untuk kepentingan prostitusi, lalu yang sedang marak disoroti saat ini adalah kekerasan karena spesiesme. Mungkin sudah saatnya bagi manusia melihat jernih kekerasan karena spesiesme. Spesies manusia merasa lebih unggul dari spesies hewan hingga ‘boleh’ diperlakukan sebagai ‘milik-properti’ . Hewan diperlakukan tak beda dengan benda. Perasaan takut, marah, sakit saat disiksa hingga meregang nyawa ‘tak terlihat’ oleh ego manusia. Manusia sedang dan terus memelihara spesiesme ini, pertanyaannya, akan sampai kapan? Manusia butuh kejernihan hati dan akal, menimbang kembali apakah spesiesme layak dipelihara. Jika saja ada spesies yang lebih unggul dari manusia, penguasaan teknologi lebih tinggi dari manusia, manusia bisa saja dieksploitasi, dijadikan objek penelitian, bahkan dijadikan makanan. Saya jadi ingat film the Island, sebuah film futuristik yang mengisahkan tentang komodifikasi manusia kloning untuk kepentingan asuransi kesehatan.

Jaminan kesehatan diberikan dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan adanya manusia kloning. Semua potensi penyakit dapat diatasi. Jika secara genetik Anda memilki potensi penyakit ginjal, diabetes atau jantung, Anda tidak perlu khawatir asal punya DUIT membayar asuransi, organ manusia kloning siap mengganti semua ‘onderdil’ yang bermasalah dalam tubuh Anda. Manusia kloning dengan rekayasa genetik sedemikian rupa diprogram agar tumbuh menjadi manusia yang super sehat untuk menjaga kualitas organnya. Namun rasa dan emosi mereka telah disetel, diprogram sedemikian rupa agar tidak ‘hidup’. Manusia kloning hidup tanpa rasa dan emosi meski dalam akhir cerita ada manusia kloning yang menyimpang , ada manusia kloning yang tetap punya emosi, hingga memberontak. Mereka tak ubahnya ‘benda’. Di sini manusia satu tidak melihat kelayakan yang sama dengan manusia lainnya, hingga Homo Homini Lupus, dominasi sesama spesies subur dan ’sah-sah’ saja. Spesies manusia yang berduit ‘boleh-boleh’ saja memperlakukan manusia kloning sesuai kebutuhan mereka, karena mereka dianggap spesies manusia-benda.

Dalam dunia nyata wajah homo homini lupus sebenarnya tak asing dalam kasus perdagangan manusia entah untuk kepentingan sebagai buruh pabrik, pekerja di dunia prostitusi dengan berbagai modus. Di China modus terbanyak adalah penculikan, mulai dari anak kecil (biasanya untuk dijadikan pekerja seks untuk pedofilia) dan di Indonesia modusnya memanfaatkan keterjepitan keadaan ekonomi. Sebuah kasus di tempat saya dinas dulu terungkap, modus yang digunakan adalah meminta langsung ke orang tua korban dengan memberi segepok uang ke orang tua korban hingga rela melepas anaknya untuk dipekerjakan di Jepang sebagai duta budaya. Kenyataannya, setelah korban sampai di tujuan, korban disodorkan nota utang berisi rincian biaya perjalanan dan biaya pengurusan imigrasi dll. Kondisi terjepit seperti ini, korban tidak memiliki pilihan, hingga terpaksa bekerja di ‘panti’ jauh berbeda dari yang dijanjikan sebelumnya. Sampai pada titik ini, manusia juga telah melihat manusia lain tak ubahnya benda tak berhak punya rasa, yang bisa dieksploitasi. Mungkinkah bakat homo homini lupus ini lahir dan tumbuh bermuasal, berakar dari sikap spesiesme kita terhadap hewan. Sadar tak sadar kita membiasakan diri ‘membenarkan’ mengabaikan rasa mereka. Kita terbiasa memperlakukan mereka seolah tak berhak punya rasa takut, rasa sakit dan rasa cinta akan hidup mereka sendiri.Sebuah ungkapan dari George Angell (1823-1909) sejalan dengan permenungan di atas. Saya kadang ditanya,”Mengapa engkau menghabiskan begitu banyak waktu dan uang berbicara tentang kebaikan kepada binatang padahal begitu banyak kekejaman atas manusia?” Saya menjawab,”Saya bekerja dari akarnya.”

Jadi homo homini socio dan homo homini lupus ini ada dalam diri manusia. Sadar atau tidak kiti memang seperti itu. Kadang kita baik dngan sesame, kadang kita juga berbuat hal yang tidak baik. Mencelakakan seseorang hanya untuk sebuah keinginan. Seperti pemerintah yang mengaku sebagai wakil rakyat. Yang dalam faktanya mereka memakan uang rakyat. Korupsi itu seperti serigala memakan keluarganya. Merugikan Negara, dan rakyat. Negara menurut teori Thomas Hobbes dibutuhkan untuk mencegah kesewenang-wenangan pihak yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan terhadap rakyat yang lemah. Hobbes menilai bahwa negara dibutuhkan perannya yang besar agar mampu mencegah adanya “homo homini lupus” atau manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya. Hobbes memunculkan teori ini karena di masanya ia melihat adanya kesewenang-wenangan terhadap golongan yang lemah, sehingga perlu adanya peran negara untuk mencegah ini.

“manusia adalah kawan bagi sesama”. Manusia adalah rekan atau teman bagi sesamanya di dunia sosialitas ini (homo homini socius). Pikiran homo homini socius ini ditaruh untuk mengkritik, mengoreksi, dan memperbaiki sosialitas preman; sosialitas yang saling mengerkah, memangsa, dan saling membenci dalam homo homini lupus (sesama adalah serigala bagi manusia).

Teori Homo Homini Lupus 2

Thomas Hobbes (1588-1679) mempunyai pendapat bahwa kecenderungan manusia bersikap memusuhi dan mencurigai setiap manusia lain. Homo homini lupus! (manusia adalah serigala bagi sesamanya). Homo homini lupus merupakan ungkapan gejala sikap “manusia cenderung seperti serigala”, simbul kekerasan terhadap manusia yang lain dan saling memangsa, dimangsa atau menjadi mangsa, meskipun pada dunia nyata serigala tidak memangsa serigala yang lain. Dulu saya tidak sependapat dengan pernyataan Hobbes dan lebih setuju dengan pendapat
“manusia adalah makhluk sosial”. Namun setelah mengamati fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang tenyata lebih cocok dengan pendapat Hobbes.
Sepanjang perjalanan pulang kerja Jum’at 4 Nopember 2011 dalam cuaca hujan deras saya melakukan kontemplasi sambil mengingat kejadian masa lampau dan kejadian beberapa hari terkahir. Pendapat Hobbes berdasarkan pengalaman dari peristiwa berikut nampaknya relevan di masa sekarang. Ketika saya melakukan perjalanan ke hutan belantara, puncak gunung, menyeberangi sungai, lautan tidak pernah takut dengan ancaman binatang buas yang hidup di hutan atau di laut. Namun seringkali yang menjadi pertimbangan agar selalu waspada adalah potensi ancaman dari manusia jahat. Saya melihat rumah yang didirikan di pinggiran hutan tidak sekokoh rumah yang didirikan di tengah kota. Di komunitas masyarakat yang hidup di desa, dekat hutan, ancaman dari binatang buas atau manusia yang jahat lebih kecil daripada masyarakat yang hidup di perkotaan. Meskipun tidak ada binatang buas, faktanya rumah masyarakat yang hidup di perkotaan didirikan dengan kokoh, pagar tinggi, untuk mengantisipasi ancaman dari manusia jahat. Bahkan sekedar untuk berbagi dengan sesama manusia agar dapat melihat keindahan arsitektur rumah mereka saja tidak bisa, karena tingginya tembok yang menutup halaman, bangunan rumah mereka, apalagi berbagi kekayaan kepada manusia lain yang kekurangan. Beberapa detik sebelum pulang pada hari Jum’at kemarin saya dapat kabar dari teman tentang pejabat di Jakarta yang dua rumahnya digrebek aparat hukum karena dugaan kasus korupsi Rp 12 miliar, Si pejabat tidak ada di rumah karena sedang melakukan ibadah di tanah suci. “Kok bisa? Kok bisa?” Begitu pertanyaan dalam hati yang mengawali langkah menuju rumah. Kok
bisa? Kenapa? Alasan pertama karena korupsi kejamnya melebihi serigala betulan yang tidak menumpuk makanan kecuali yang mampu serigala makan saat itu juga. Korupsi mengakibatkan hak manusia yang lain dirampas dan tidak sedikit bayi yang kurang gizi dan meninggal tidak dapat dibiayai oleh negara karena uang negara dikorupsi. Alasan kedua kok bisa Si pejabat tersebut menjadi serigala berbulu domba, setelah korupsi kemudian beribadah ke tanah suci. Perjalanan ketika cuaca hujan seringkali menghambat pandangan pengendara dan jalan aspal
yang tergenang air hujan pengendara mengurangi kecepatan, sehingga karena kehati-hatian bahkan membuat sedikit kemacetan. Dalam situasi seperti itu, pengendara lebih banyak yang tidak sabar, sekedar untuk memberi kesempatan pejalan kaki yang akan menyeberang. Saling serobot, dari kiri-kanan, klakson dibunyikan dengan nada kemarahan. Tidak kah mereka dapat berhenti sejenak untuk memberi kesempatan pada manusia lain jika manusia itu makhluk
sosial? Tapi itulah fakta sekarang. Sampai di rumah saya nonton TV sebentar dan ada teks berjalan di bawah gambar, Duhh… “Pelapor Pencurian Pulsa Dianiaya dan Minta Perlindungan LSPK”, kejahatan hendak menguasai dunia. Semula saya berniat setelah sampai di rumah hendak menghentikan renungan dan
bercanda dengan anak-anak tercinta, karena homo homini lupus telah mengisi monolog sepanjang jalan, namun teks di TV, membangkitkan ingatan akan posting sebelumnya di blog, “Cara Terbaru Sedot Pulsa”. Tentu artikel tersebut akan menyinggung operator telekomunikasi (si kuning, sinyal kuat) yang telah memangsa pulsa saya secara tak bermoral dan terangterangan. Mengungkap kecurangan korporasi besar, sama artinya saya memancing ribuan serigala untuk memangsa dengan cara lebih kejam kepada ancaman fisik seperti yang dialami
pelapor pencurian pulsa. Tapi ya sudahlah, di saat tidak punya apa-apa, punya kelemahan, justru yang timbul adalah keberanian melawan kejahatan, kecurangan manusia yang lain sekecil apapun. Kejujuran dan keberanian yang pernah dimikili meskipun sedikit jangan pernah digadaikan, apalagi dijual. Apabila semakin sedikit orang yang melawan kecurangan dan kejahatan, di suatu saat nanti bumi ini tidak lagi nyaman untuk tinggal anak cucu kita. Ayo lawan siapa pun juga yang melakukan kecurangan, kejahatan! MENURUT Nicolaus Driyarkara, tokoh pendidikan filsafat di Indonesia, eksistensi manusia dalam hubungannya dengan sesama adalah homo homini socius, manusia adalah kawan atau rekan bagi sesamanya. Karena itu, keinginan dan usaha untuk menghabisi sesama dalam
persaingan berdarah, bahkan usaha meniadakan sesama dengan menghilangkannya lewat iklim hidup sosial yang kejam-keji, yaitu homo homini lupus, di mana manusia saling iri, dengki, mencakar, dan membunuh, harus ditolak. Konsekuensi logis tesis manusia adalah karib bagi sesamanya, dalam konteks kehidupan politik, adalah ditolaknya perilaku “rakus” mirip “serigala” dari para politisi yang tidak segan menggunakan kekerasan dan menumpahkan darah rakyat tidak berdosa demi kekuasaan politik. Para politisi dituntut lebih mampu menguasai diri dari naluri destruktif melalui proses humanisasi (pemanusiaan) apaapa yang membuatnya ganas, brutal, dan mau berkuasa liar. Nalar “serigala” harus diganti dengan nalar “manusiawi”. Dalam situasi budaya politik masa kini yang serba pragmatis-materialistis, para politisi harus mampu menampilkan eksistensinya sebagai manusia (subyek) yang sadar diri, bermartabat, dan tidak bisa digilas godaan politik uang dan kekuasaan. Nalar “manusiawi” dalam pola berpolitik, berpartai, dan bernegara mengejawantah pada terbentuknya komitmen (konsensus) bersama dari seluruh stakeholder politik dan kekuasaan untuk meletakkan esensi politik sebagai usaha mewujudkan “kebaikan bersama”. Sebagaimana dikemukakan Aristoteles, politik merupakan asosiasi warga negara yang berfungsi membicarakan dan menyelenggarakan hal ihwal yang menyangkut kebaikan
bersama seluruh masyarakat. Kebaikan bersama (kepentingan publik) itu, menurut
Aristoteles, memiliki nilai moral yang jauh lebih tinggi daripada kepentingan individual maupun kelompok. Dengan begitu, seluruh bentuk aktivitas politik sebagai derivasi homo homini socius masuk dalam lokus kebudayaan. Kebudayaan di sini diartikan keseluruhan proses pemekaran bakat, energi, dan kemampuan kreatif manusia yang membuatnya sejahtera dalam hubungan vertical (transendental) maupun horizontal (kemanusiaan). Ruang kebudayaan inilah yang akan memberi guidance politisi menghapus kosakata “musuh politik” diganti “competitor politik”, “cinta diri” digantikan dengan “cinta sesama”, sebutan “wong liyan” dengan “saudara”, konsepsi “takhta untuk uang” diganti “takhta untuk rakyat” dan sebagainya. Jalan menuju ke arah itu, menurut Driyarkara, hanya bisa ditempuh melalui dua cara, hominisasi dan humanisasi. Hominisasi dimaknai sebagai sebuah proses panjang dari kandungan, kelahiran, sampai kematian yang berlangsung sebagai proses perkembangan fisik biologis kian mematangkan diri untuk menjadi manusia. Adapun, humanisasi sebagai tindak lanjut proses hominisasi terkait lekat pembudayaan diri dan lingkungan pematangan diri
secara fisiologis dan kultural dalam memberi arti dan merajut makna secara simulta.CITA-cita humanisasi politik, secara kultural maupun struktural berpijak pasti dan tegas pada visi kemanusiaan manusia sebagai rekan bagi sesamanya. Untuk itu, para politisi harus bersedia melakukan revolusi radikal dalam cara berpikir politiknya. Tidak ada pilihan lain kecuali meneladani pikiran-pikiran Driyarkara sebagai bahan pertimbangan utama setiap aktivitas politiknya.
Karena itu, kekhawatiran Kardinal Darmaatmadja SJ atas menguatnya paham homo homini lupus dalam pentas politik nasional hanya akan bisa di hapus melalui kesediaan seluruh pemimpin dan rakyat Indonesia untuk mewujudkan obsesi Driyarkara, visi manusia sebagai sahabat bagi sesamanya (homo homini socius) dalam kehidupan perpolitikan Tanah Air. Ini merupakan lawan dari penindasan manusia atas sesamanya; merupakan antitesis pandangan perlakuan sesama sebagai saingan, bahkan musuh yang harus dibunuh atau disingkirkan bila kepentingan bertabrakan. Namun, problem mendasarnya adalah bagaimanakah caranya agar politisi kita bersedia meninggalkan paham homo homini lupus? Bersediakah mereka melakukan proses humanisasi atau pembudayaan untuk kian merajut lingkungan politik di mana manusia bersesama mencapai kemanusiaan penuh dan harkat utuh? Pertanyaan ini layak diajukan sebab setelah perdebatan filosofis antara Soepomo dan M Hatta tentang bentuk (model) negara berakhir, sejak itu pula bangsa Indonesia hanya disuguhi “debat kusir” politisi yang hanya berorientasi kursi, uang, dan takhta.

Teori Homo Homini Socio 1

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
 

Apakah Benar Rokok Adalah Penghilang Stress dan Rasa Jenuh?

-->
Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian. Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala.
Untuk memahami paradigma adalah dengan menganggap kita sedang memakai kaca mata berwarna, maka apa yang kita lihat disekeliling kita akan sangat dipengaruhi oleh kaca mata yang kita pakai. Cobalah pakai kaca mata biru selama 1 jam, lalu anda berjalan-jalan keliling kota atau desa. Anda pasti akan melihat secara berbeda warna-warna disekeliling anda. Setiap orang memiliki paradigma, ada yang sama ada yang berbeda. Misalnya kalau anda pakai kaca mata biru, mungkin orang lain ada yang memakai kaca mata merah, lainnya lagi warna kuning, warna hijau dan lain-lain.
Yang menjadikan masalah adalah kalau kita tidak menyadari bahwa kaca mata kita berbeda dengan orang lain. Bisa berbeda dengan istri, bapak, ibu, saudara, teman dekat dan lain-lain. Coba tanyakan dalam anda sendiri, bila anda selalu memakai kaca mata biru, dan tidak pernah melepasnya, atau bahkan anda sudah tidak menyadari bahwa kaca mata anda berwarna biru, apa yang akan terjadi? Setiap hari Anda akan selalu berbeda pendapat dengan banyak orang yang mengobrol dengan anda tentang warna-warna. Bila orang-orang disekitar anda memakai kaca mata hijau. Namun anda akan mudah sependapat dan sepaham dan tidak terlibat perbedaan atau konflik dengan orang-orang di sekitar anda yang sama-sama memakai kaca mata biru.
Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah dapat mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti sesuatu kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan
berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.
Sementara kita mengembangkan paradigma yang memberdaya kita untuk melihat melalui lensa kepentingan ketimbang kegentingannya, kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengorganisasi dan melaksanakan setiap minggu dari hidup kita di sekitar prioritas kita yang lain, untuk menjalani apa yang kita katakan. Kita tidak akan bergantung pada orang lain atau benda apa pun untuk manajemen yang efektif atas hidup kita.
Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain.
Berikut ini adalah hal-hal utama yang mempengaruhi paradigma seseorang:
1.    Paradigma orang tua yang sejak kecil sudah ditanamkan orang tua pada kita.
2.    Paradigma Pendidikan di sekolah, teman maupun gurunya.
3.    Lingkungan sosial.
4.    Bacaan dan tontonan.
4 hal di atas adalah faktor-faktor utama luar menjadi penyumbang terbesar paradigma seperti apa yang kita miliki, selain sifat dasar yang secara genetik sudah kita miliki.
Paradigma yang tertanam lama di dalam diri kita, dan dibenarkan oleh lingkungan sekitar kita, dengan sendirinya lambat laun akan melekat dalam diri, menjadi tolak ukur kita dan melihatnya sebagai pendapat yang paling benar. Dan sangat sulit untuk menerima pendapat orang lain, yang memiliki paradigma yang berbeda.
Paradigma itu sendiri dapat dirubah. Seringkali begitu orang mengetahui dan memahami tentang paradigmanya, maka dengan relatif mudah dia mampu merubahnya. Namun, ada paradigma yang sudah tertanam sejak kecil dan dipengaruhi oleh banyak orang disekitar kita, dan tertanam kuat dalam diri kita, bahkan telah menjadi kebiasaan kita, akan membutuhkan waktu untuk merubahnya sampai menjadi kebiasaan baru.
Paradigma itu harus dipahami. Karena paradigma itu sudah ada dalam diri kita dan mempengaruhi pikiran, ucapan dan tindakan kita, maka kita akan sangat diuntungkan kalau kita memahaminya. Paham akan paradigma dan pengaruhnya akan memudahkan kita melakukan komunikasi dan membuat kerjasama dengan orang lain, karena kita akan mampu memahami orang lain, membuat pikiran kita terbuka dan kreatif.
Tapi, sering kali terdapat paradigma yang salah di kalangan masyarakat. Banyak paradigma yang salah tapi di anggap benar oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah kebiasaan merokok yang dianggap dapat menghilangkan stress dan rasa jenuh.
Ironis, banyak masyarakat sekarang ini baik kaum laki-laki maupun perempuan di segala jenjang usia memiliki kebiasaan merokok. Tidak heran banyak anak yang berusia sekolah dasar pun sudah memiliki kebiasaan yang sama dengan orang-orang dewasa pada umumnya. Khusus untuk para remaja laki-laki dan perempuan, dengan tidak merokok seseorang tidak akan diterima dalam sebuah komunitas atau kelompok oleh karena itu banyak dari mereka yang  akhirnya memutuskan untuk membiasakan dirinya untuk merokok. Lain halnya pada kaum perempuan usia dewasa, mereka biasanya mempunyai kebiasaan merokok dari pengaruh lingkungan sekitar atau pengaruh faktor internal dalam diri mereka seperti rasa stres yang kuat dan mendapatkan jalan butuh dalam hidupnya pada akhirnya menemukan rokok sebagai tempat pelampisan mereka. Nah, dari sini cikal bakal anggota masyarakat terjerumus dalam kebiasaan buruk ini.
Kebiasaan merokok bukanlah hal baru. Bahkan sejak tahun 600 sebelum Masehi  tanaman tembakau sudah mulai ditanam. Tahun 1492, tanaman tembakau menjadi populer setelah Colombus melihat orang-orang Indian menghisap tembakau dalam upacara tertentu sebagai lambang keramah-tamahan. Sejak saat itu kebiasaan merokok semakin menjadi populer di Eropa. Saking populernya merokok, sampai Presiden Amerika Harry Truman berkata, “ Colombus membawa penyakit sifilis kepada orang Indian, dan kepadanya diberikan tembakau beracun untuk dibawa ke Eropa. “
Kebiasaan merokok yang sudah membudaya sejak dahulu membuat kebanyakan orang menganggap rokok bukan sesuat yang melanggar hukum seba tidak mengganggu ketertiban umum dan mungkin saja tidak melanggar etika pergaulan. Rokok yang merupakan zat adiktif akibat kandungan nikotin di dalamnya sering tidak membedakannya dengan heroin atau ganja. Bedanya rokok masih memberikan kesadaran diri seseorang, kontrol diri dan kosentrasi sehingga tidak dilarang pemakaiannya.
Paradigma yang dikemukan masyarakat menganggap zaman sekarang tentang merokok adalah suatu kebiasaan yang menyenangkan yang dapat mengakibatkan hilangnya rasa stres, bosan/jenuh, letih dsb. Tidak hanya itu, merokok dapat dianggap sebagai pengganti sarapan pagi di samping segelas kopi dan  roti, penutup di waktu makan siang serta cemilan di waktu senggang.
Banyak tempat umum misalnya cafe, restoran, stasiun kereta, halte, bus dll sering dijadikan tempat masyarakat untuk merokok. Pada Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Larangan Merokok pasal 3  sudah disebutkan bahwa “Sasaran kawasan dilarang merokok adalah tempat umum, tempat kerja, tempat proses belajar mengajar, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak-anak, tempat ibadah, dan angkutan umum. “ Walaupun sudah disediakan tempat khusus untuk ruangan merokok, namun masih banyak orang yang merokok di sembarangan tempat.
Padahal akibat dari merokok tersebut lebih banyak dirasakan orang-orang yang berada di sekitarnya yang sering disebut perokok pasif daripada perokok aktif atau orang-orang yang merokok itu. Dengan terhirupnya asap rokok bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Di Amerika, larangan merokok di tempat-tempat umum, termasuk klub malam, tidak memberikan dampak negatif kepada pelanggan dan kegiatan usaha. Studi tentang jumlah pendapatan hotel dan pariwisata di daerah yang melarang merokok di dalam ruangan tidak berdampak negatif pada jumlah pendapatan usaha. Sebaliknya, beberapa studi di Amerika Serikat menemukan bahwa pembatasan merokok justru meningkatkan usaha dan lapangan kerja di industri jasa.
Di setiap bungkus rokok, pada sekian tahun yang lalu.  Dan pada saat sekarang kata-kata ”peringatan pemerintah” telah dihilangkan, lalu yang ada hanya tulisan : MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.  Kalimat tersebut juga diharuskan ditulis disetiap iklan rokok, baik iklan cetak (majalah, koran, poster, pamflet, spanduk, dan lain-lain).  Di televisi iklan rokok hanya diperbolehkan ditayangkan setelah jam 9 malam, itupun juga diharuskan menuliskan peringatan tentang bahayanya merokok.  Jika  dibaca kata – katanya cukup mengerikan, coba bayangkan, siapa yang nggak ngeri jika kena kanker,  serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.
Konon, peringatan tentang bahaya merokok itu dimaksudkan untuk mengurangi jumlah perokok. Karena pemerintah merasa bertanggungjawab atas kesehatan rakyatnya. Tapi siapa sih pemerintah itu? Karena, banyak juga pejabat dan wakil rakyat (yang merupakan representatif dari pemerintah) ternyata juga merokok.  Dan ternyata peringatan itu tidaklah terlalu berdampak positif untuk mengurangi jumlah perokok.  Malah berdampak negatif bagi perusahaan rokok, karena terbebani dengan menambah anggaran untuk keperluan pencantuman peringatan itu.
Lalu kira – kira sebab apa orang berhenti merokok, kalau ditakut – takuti dengan bahaya merokok kok tidak mempan.  Salah satu kasus yang pernah dijumpai oleh penulis, salah seorang perokok berat berhenti merokok disebabkan ia kena stroke dan akhirnya bisa sembuh, dan oleh dokter disarankan untuk tidak merokok.  Spontan ia berhenti merokok,  tapi kadang – kadang timbul keinginan juga untuk merokok, tapi setelah ingat dampak yang akan dirasakan (yaitu sakit stroke) ia hanya mencium batang rokok saja.  Ia benar – benar telah kapok merokok.
Oleh sebab itu, dari uraian di atas, saya berpendapat.  Bahwa yang menyebabkan orang tidak merokok atau berhenti merokok, faktor pendorong utamanya adalah cara pandang seorang tentang fakta merokok. Orang tidak merokok karena memandang merokok tidak ada manfaatnya.
Cara pandang itulah yang menjadi acuan mereka dalam berbuat, cara pandang inilah yang menurut saya disebut sebagai anggapan atau paradigma.  Kalau ada orang yang ingin berhenti merokok, maka agar bisa berhenti merokok,  maka ia dapat merubah cara pandang atau paradigmanya tentang merokok.  Kalau sebelumnya menganggap merokok sebagai kebutuhan, ia dapat merubahnya anggapanya bahwa merokok adalah sesuatu yang tidak ia butuhkan. Itulah salah satu contoh cara merubah anggapan atau paradigma.
 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.
Faktanya, rokok tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi lingkungan sekitar. Asap utama rokok dihisap 30 persen oleh perokok, sedangkan 70 persennya justru dihirup orang sekitar, termasuk anak-anak.
Anak-anak yang terpapar asap rokok, IQ-nya cenderung lebih rendah daripada anak yang bebas dari paparan asap rokok. Ini akibat suplai darah ke otaknya berkurang. Pada wanita hamil, merokok juga berisiko pada anak cacat ketika lahir.
Pada orang dewasa, kebiasaan merokok dapat menyebabkan risiko bronkitis kronis, emfisema, stroke, jantung koroner dan kanker paru-paru. Dimana, 90 persen dari angka kejadian kanker paru-paru dan 75 persen dari kejadian bronkitis kronis dan emfisema di dunia disebabkan oleh perilaku merokok.
Bahaya Merokok :
  • Asap Rokok mengandung 40 bahan kimia penyebab kanker, sejumlah kecil racun seperti arsenikum, dan sianida serta lebih dari 4000 bahan kimia lain.
  • Saat merokok, serangkaian bahan kimiawi ini menjelajah ke organ vital tubuh macam otak, paru-paru, jantung dan pembuluh darah.  Dan juga, tubuh kita jadi terpolusi bahan kimiawi yang bisa memicu Kanker dan Kecanduan.
  • Merokok dan kanker paru-paru itu berhubungan erat. Belum lagi kematian akibat merokok yang banyak ditemukan.
  • Asap rokok juga mengandung Karbon Monoksida yang kalo dihirup bakalan nge-ganti fungsi Oksigen di sel – sel darah terus ngambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lain. Selain itu, dengan merokok, kita juga mematikan indra pengecap dan pencium sehingga kita tidak bisa lagi merasakan lezatnya makanan seperti biasanya.
  • Unsur utama dalam rokok yaitu Nikotin. Nikotin ini merangsang zat kimia di otak yang mengakibatkan kecanduan. Zat kimia ini merangsang kelenjar adrenalin untuk memproduksi hormon yang mengganggu jantung akibat tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
Belum lagi orang-orang disekitar kita yang ikut juga terkena asap rokok meski mereka sendiri tidak merokok. Mereka ini disebut Perokok Pasif.
Bahaya Perokok Pasif :
  • Berisiko juga terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung.
  • Bagi perokok pasif yang menderita penyakit pernafasan atau penyakit jantung, serta orang tua, mereka bahkan lebih rentan dengan asap rokok yang kita hembusin.
  • Anak-anak berusia kurang dari 1 tahun juga bakal lebih sering masuk Rumah Sakit karena ganguan penyakit pernafasan.
  • Selain itu, anak-anak yang jadi perokok pasif juga beresiko menderita infeksi telinga, pneumonia, dan bronkitis.
  • Seorang ibu yang merokok – selama dan setelah kehamilan – berisiko 3x lebih besar menyebabkan sang bayi meninggal akibat sindrom kematian mendadak.
Meskipun para perokok aktif sudah melihat berbagai macam risiko yang akan terjadi bila orang terus - menerus merokok pada bungkusan dari rokok tersebut namun tidak lantas menghentikan kebanyakan orang untuk merokok.
Pada buku “1440 Alasan Stop Merokok” yang ditulis oleh Bill Dodds mencatat di seluruh dunia lebih dari 8.000 orang meninggal setiap harinya akibat kebiasaan merokok,lebih dari 300 orang meninggal setiap jamnya akibat kebiasaan merokok serta lima orang meninggal setiap menitnya juga akibat kebiasaan merokok. Adapun satu orang pun meninggal setiap 12 detik akibat kebiasaan merokok.
Selain itu,pada buku Gaya Hidup dan Penyakit Modern karya Kanisius menyebutkan  merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses pengerasan pembuluh darah arteri. Dengan berhenti merokok, maka kemungkinan terjadinya serangan jantung, stroke, kanker paru, emfisema dan penyakit jantung lainnya akan menurun.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Rokok bisa membuat kecanduan, bahkan bisa lebih parah daripada bahaya narkoba. Banyak dari kita meremehkan bahaya rokok buat kesehatan kita dan dengan pasti meyakinkan pada orang yang melarang bahwa kita bisa berhenti suatu saat. Kenyataannya siswa SMU yang merokok 1-5 batang sehari, 70 % masih merokok 5 tahun kemudian. Lebih dari setengah yang merokok sejak SMP bahkan tidak berhasil berhenti merokok.
Usia berapa pun berhenti merokok akan bermanfaat meningkatkan angka harapan hidup. Sebentar saja berhenti, batuk bisa hilang. Sampai 15 tahun kemudian, dia akan benar-benar sehat, seperti orang yang tidak pernah merokok. Berhenti merokok lebih cepat lebih menguntungkan.
Keuntungan berhenti merokok, berikut gambarannya dalam setiap waktu yang dijalani:
  • 20 menit: tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik.
  • 12 jam: tingkat karbonmonoksida di dalam darah kembali normal.
  • 48 jam: sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat.
  • 2-12 pekan: nikotin tereliminasi dari sistem, indera pengecap, dan penciuman membaik.
  • 1-9 bulan: napas pendek (sesak) dan batuk-batuk berkurang.
  • 1 tahun: risiko untuk terjadinya jantung koroner berkurang setengahnya dibandingkan dengan perokok.
  • 10 tahun: risiko kanker paru setengahnya dibandingkan perokok.
  • 15 tahun: risiko serangan jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan yang bukan perokok.
     
Sebagai gambaran, berhenti merokok mengurangi angka kematian hingga 24.680, pengurangan kolesterol menyelamatkan 4.710 nyawa, sedangkan pengurangan tekanan darah menyelamatkan 7.235 nyawa.
Berhenti merokok sepertinya mudah tetapi kenyataannya orang yang sudah terikat dengan rokok sangat sulit untuk berhenti. Bahkan ada orang yang tetap saja merokok walaupun dokter sudah melarang merokok karena akan menyebabkan sakit paru-parunya bertambah parah. Ironis memang, tetapi itulah kenyataannya walaupun rokok bukan putaw tetapi sugesti yang diberikan oleh rokok sanggup membuat orang terikat berpuluh-puluh tahun. Mungkin sudah banyak cara Anda lakukan untuk berhenti tetapi tetap saja Anda masih merokok. Kalau begitu mengapa tidak mencoba tips dari kami, berikut ini:
Kebiasaan Yang Baik
Untuk merubah kebiasaan yang sering dilakukan harus juga dengan melakukan kebiasaan lain. Bila Anda terbiasa setiap hari dengan rokok, maka Anda harus merubah kebiasaan itu dengan kebiasaan lain seperti; makan permen, makan buah atau mengigit cengkeh dll. Sebab, seringkali yang membuat sulit berhenti merokok adalah karena sugesti untuk merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Dengan mengganti kebiasaan itu yaitu keinginan merokok, maka Anda akan mempunyai kebiasaan baru yang akan menghilangkan kebiasaan lama pada akhirnya.
Kesadaran
Sadarlah, rokok adalah racun yang kerjanya sangat lambat tetapi mematikan. Di seluruh dunia bahaya merokok sudah menelan jutaan manusia yang lebih menuruti keinginan dagingnya dan meninggal dengan masalah paru-paru kronis akibat asap rokok. Bangunkan kesadaran Anda! Lihat dengan jelas bahaya yang diakibatkan asap rokok dan berhentilah merokok. Jangan tunggu jantung Anda berhenti lebih dahulu, baru Anda berhenti merokok. Tetapi, berhentilah sekarang dan katakan itu kepada diri Anda bahwa Anda harus berhenti sekarang.
Keputusan Total
Bila mau berhenti merokok harus sekaligus berhenti, jangan setengah-setengah. Jangan seperti ini; sehari satu batang dahulu, nanti seminggu satu batang, lama-lama... sehari sebungkus lagi. Anda harus ambil keputusan total untuk berhenti merokok dan isi keinginan itu di paradigma Anda untuk berhenti merokok secara total. Bulatkan tekad Anda bahwa keputusan Anda tidak bisa diganggu gugat untuk berhenti merokok. Itu adalah keputusan total Anda dan jangan pernah sentuh lagi itu sampai kapanpun.
Pergaulan Yang Sehat
Pergaulan yang buruk akan membawa pada kebiasaan yang buruk. Jadi, jauhi teman-teman yang merokok, bila ditawari katakan Anda sudah berhenti dengan perasaan bangga. Sebab mereka pasti ingin berhenti tapi tidak mampu saja. Daripada Anda tertular dan menjadi perokok pasif yang akhirnya terkena dampak negatifnya juga dari rokok lebih baik menjauh. Mulailah memiliki pergaulan yang sehat demi menjaga kesehatan Anda.
Kerohanian
Kemudian, hal yang paling perlu dilakukan adalah menyadari bahwa merokok itu membuat kita terikat dengan rokok dan itu berarti berdosa. Dosa itu adalah kejahatan di mata Tuhan. Kalau kita berhenti merokok kita bukan hanya menjaga tubuh kita tetap sehat tetapi menyenangkan hati Tuhan juga. Oleh karena itu, berhentilah merokok, lakukan dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan, Anda pasti bisa.
Pada beberapa penelitian terakhir menemukan sebuah terapi herbal yang dapat mengurangi efek negatif nikotin, yaitu buah pisang. Dalam buah berkulit kuning ini terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh, diantaranya kalium, potasium, vitamin B6 dan B12.
Kalium dimanfaatkan oleh saraf otonom untuk mengontrol frekuensi denyut jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya. Potasium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, zat ini juga berperan utama dalam fungsi deyut syaraf dan kontraksi otot. Selain keunggulan potasium, vitamin B6 dan B12 dalam pisang juga mempunyai peranan yang sangat besar karena mampu menetralisir efek negatif nikotin dalam tubuh.
Untuk mendapatkan manfaat dari pisang tersebut, kita tak boleh asal mengkonsumsinya. Pilihlah pisang sudah matang, karena lebih muda dicerna, sehingga gula buah pada pisang diubah menjadi glukosa alami secara cepat diabsorsi kedalam peredaran darah.
Angka kejadian penyakit kronis dapat dengan mudah dan cepat dikurangi hanya dengan merubah gaya hidup. Mengurangi kebiasaan merokok adalah salah satu upaya perubahan perilaku yang dapat mencegah terjadinya penyakit kronis atau mengurangi komplikasi penyakit yang diderita.
Oleh sebab itu, berhenti merokok pada usia berapapun tetap menguntungkan dan dapat meningkatkan harapan hidup. Jadi, berhenti merokok lebih cepat lebih menguntungkan.
Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi bahwa ada 4.000 zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok, di mana 250 zat kimia tersebut berbahaya dan 50 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker. Menurut WHO, Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga di bawah China dan India sebagai negara yang jumlah perokoknya paling banyak di Asia.
Menghilangkan kebiasaan merokok atau bahkan berhenti secara total memang sulit dilakukan. Apalagi, bagi mereka yang sudah mengalami kecanduan. Oleh karena itu, bagi Anda yang belum pernah merokok, jangan sekali-sekali Anda mempunya pikiran untuk mencoba merokok.
Kebanyakan orang merokok terutama pada anak muda itu semua karena pikiran. Kalau pertama kita mau berpikir untuk tidak merokok, kita tidak akan pernah mencoba untuk merokok.
Sumber pertama adalah pikiran. Oleh karena itu, kita harus memasukan edukasi, pengetahuan ke dalam pikiran orang yang perokok. Sehingga diharapkan kebiasaan dan karakter orang tersebut bisa diubah.
Sebuah penelitian menemukan data pada type pecandu yang rata-rata mengkonsumsi rokok antara 15 batang atau lebih dalam sehari (yang didefinisikan sebagai perokok berat), hanya sebagian yang memahami bahwa mengurangi rokok tidak akan memperkecil dampak buruk yang diakibatkannya.
Oleh karena itu, bagaimanapun upaya penyederhanaan yang dilakukan oleh seorang perokok tanpa meninggalkan kebiasaan tersebut secara tuntas, maka tetap saja akan selalu dibayang-bayangi resiko kesehatan yang sewaktu-waktu mengancam dirinya. Para peneliti menghimbau agar segeralah beranjak dari paradigma kesehatan yang keliru selama ini.
Disisi lain, beberapa pakar dan praktisi kesehatan menyimpulkan bahwa; bahaya rokok tidak selamanya mengancam kehidupan manusia. Sebuah penelitian tentang “Human Leucosyd Antigen” (HLA) yang merupakan zat kekebalan tubuh, memungkinkan seseorang untuk terhindar dari segala bentuk bahaya terhadap serangan tembakau (rokok).
Namun, dalam penelitian tersebut diimbuhkan pula bahwa tidak semua orang memiliki “HLA” yang handal dalam melawan nekotin, terutama mereka yang mengkonsumsinya secara berlebihan. Peneliti berharap agar anda yang tidak cukup kebal menghadapi tembakau disarankan berhenti merokok secara total, paling tidak harus menguranginya untuk disesuaikan sebatas daya tahan tubuh anda masing-masing.
                Berikut ini adalah berbagai macam akibat yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok yaitu kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker serviks,  kanker kerongkongan, kanker pencernaan, kanker ginjal, kanker mulut, kanker tenggorokan, serangan jantung, penyakit jantung koroner (PJK), aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik, (PPOK), Impotensi, serta gangguan medis lainnya seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan kesuburan, mempercepat menopause, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko tinggi mengalami degenerasi makula  (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.
                Untuk penyakit kanker, karena hingga sekarang belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan penyakit ini muncul oleh karena itu kita hanya dapat melihat faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini yang salah satunya adalah kebiasaan merokok. Dari data di atas, berbagai macam penyakit kanker muncul akibat kebiasaan buruk ini. Salah satunya penyakit kanker serviks. Terdapat data yang mendukung rokok sebagai penyebab kanker serviks dan hubungannya dengan kanker sel skuamosa pada serviks. Mekanisme kerjanya bisa secara langsung melalui aktivitas mutasi mukus serviks (cairan pada permukaan mulut rahim) pada perokok atau melalui efek imunosupresif (mengurangi daya tahan tubuh) yang muncul dari kebiasaan merokok. Tembakau pada rokok maupun sigaret yang dikunyah. Asap rokok sendiri  menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbons heterocyclic amine yang sangat karsinogen (penyebab kanker) dan mutagen (penyebab mutasi). Bahan yang berasal dari tembakau yang diisap terdapat mukus serviks wanita perokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus. Bahan-bahan tersebut juga terbukti dapat menyebabkan kerusakna DNA epitel serviks sehingga dapat menyebabkan neoplasma serviks. Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
                Ada cara – cara menghilangkan kebiasaan buruk yaitu merokok antara  lain : Pertama, jauhi lingkungan yang banyak terdapat perokok. Sebab dengan ini seseorang akan terangsang untuk berhenti merokok dan biasanya ketika ia berada dalam lingkungan orang- orang yang tidak merokok akan cenderung sungkan bahkan menolak ajakan orang lain untuk merokok. Kedua, gunakan permen atau makanan yang mempunyai penawar rasa apabila mulut merasa asam. Ketiga, perbanyaklah olahraga. Tak perlu harus ke gym, Anda hanya perlu olahraga yang praktis atau mudah dijangkau  misalnya jogging, jalan santai dll. Selanjutnya harus punya motivasi dan semangat yang kuat dalam diri untuk mau meninggalkan kebiasaan merokok tersebut. Dan terakhir, buang segala peralatan yang berbau rokok cotohnya asbak beserta cerutu ,ubahlah kebiasaan malas dan mulailah menggunakan parfum untuk menyegarkan tubuh Anda.
Jadi, paradigma masyarakat tentang kebiasaan merokok dapat menghilangkan rasa stress ataupun rasa jenuh dalam menghadapi sebuah masalah dapat dipatahkan karena merokok bukan solusi yang terbaik dalam memecahkan masalah tersebut malahan hanya akan menambah masalah dalam hidup kita. Yaitu mengenai masalah gangguan kesehatan yang berakibat fatal bagi kehidupan.