Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian. Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala.
Untuk memahami paradigma adalah dengan menganggap kita sedang memakai kaca mata berwarna, maka apa yang kita lihat disekeliling kita akan sangat dipengaruhi oleh kaca mata yang kita pakai. Cobalah pakai kaca mata biru selama 1 jam, lalu anda berjalan-jalan keliling kota atau desa. Anda pasti akan melihat secara berbeda warna-warna disekeliling anda. Setiap orang memiliki paradigma, ada yang sama ada yang berbeda. Misalnya kalau anda pakai kaca mata biru, mungkin orang lain ada yang memakai kaca mata merah, lainnya lagi warna kuning, warna hijau dan lain-lain.
Yang menjadikan masalah adalah kalau kita tidak menyadari bahwa kaca mata kita berbeda dengan orang lain. Bisa berbeda dengan istri, bapak, ibu, saudara, teman dekat dan lain-lain. Coba tanyakan dalam anda sendiri, bila anda selalu memakai kaca mata biru, dan tidak pernah melepasnya, atau bahkan anda sudah tidak menyadari bahwa kaca mata anda berwarna biru, apa yang akan terjadi? Setiap hari Anda akan selalu berbeda pendapat dengan banyak orang yang mengobrol dengan anda tentang warna-warna. Bila orang-orang disekitar anda memakai kaca mata hijau. Namun anda akan mudah sependapat dan sepaham dan tidak terlibat perbedaan atau konflik dengan orang-orang di sekitar anda yang sama-sama memakai kaca mata biru.
Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah dapat mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti sesuatu kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan
berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.
berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.
Sementara kita mengembangkan paradigma yang memberdaya kita untuk melihat melalui lensa kepentingan ketimbang kegentingannya, kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengorganisasi dan melaksanakan setiap minggu dari hidup kita di sekitar prioritas kita yang lain, untuk menjalani apa yang kita katakan. Kita tidak akan bergantung pada orang lain atau benda apa pun untuk manajemen yang efektif atas hidup kita.
Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain.
Berikut ini adalah hal-hal utama yang mempengaruhi paradigma seseorang:
1. Paradigma orang tua yang sejak kecil sudah ditanamkan orang tua pada kita.
2. Paradigma Pendidikan di sekolah, teman maupun gurunya.
3. Lingkungan sosial.
4. Bacaan dan tontonan.
4 hal di atas adalah faktor-faktor utama luar menjadi penyumbang terbesar paradigma seperti apa yang kita miliki, selain sifat dasar yang secara genetik sudah kita miliki.
Paradigma yang tertanam lama di dalam diri kita, dan dibenarkan oleh lingkungan sekitar kita, dengan sendirinya lambat laun akan melekat dalam diri, menjadi tolak ukur kita dan melihatnya sebagai pendapat yang paling benar. Dan sangat sulit untuk menerima pendapat orang lain, yang memiliki paradigma yang berbeda.
Paradigma itu sendiri dapat dirubah. Seringkali begitu orang mengetahui dan memahami tentang paradigmanya, maka dengan relatif mudah dia mampu merubahnya. Namun, ada paradigma yang sudah tertanam sejak kecil dan dipengaruhi oleh banyak orang disekitar kita, dan tertanam kuat dalam diri kita, bahkan telah menjadi kebiasaan kita, akan membutuhkan waktu untuk merubahnya sampai menjadi kebiasaan baru.
Paradigma itu harus dipahami. Karena paradigma itu sudah ada dalam diri kita dan mempengaruhi pikiran, ucapan dan tindakan kita, maka kita akan sangat diuntungkan kalau kita memahaminya. Paham akan paradigma dan pengaruhnya akan memudahkan kita melakukan komunikasi dan membuat kerjasama dengan orang lain, karena kita akan mampu memahami orang lain, membuat pikiran kita terbuka dan kreatif.
Tapi, sering kali terdapat paradigma yang salah di kalangan masyarakat. Banyak paradigma yang salah tapi di anggap benar oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah kebiasaan merokok yang dianggap dapat menghilangkan stress dan rasa jenuh.
Ironis, banyak masyarakat sekarang ini baik kaum laki-laki maupun perempuan di segala jenjang usia memiliki kebiasaan merokok. Tidak heran banyak anak yang berusia sekolah dasar pun sudah memiliki kebiasaan yang sama dengan orang-orang dewasa pada umumnya. Khusus untuk para remaja laki-laki dan perempuan, dengan tidak merokok seseorang tidak akan diterima dalam sebuah komunitas atau kelompok oleh karena itu banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk membiasakan dirinya untuk merokok. Lain halnya pada kaum perempuan usia dewasa, mereka biasanya mempunyai kebiasaan merokok dari pengaruh lingkungan sekitar atau pengaruh faktor internal dalam diri mereka seperti rasa stres yang kuat dan mendapatkan jalan butuh dalam hidupnya pada akhirnya menemukan rokok sebagai tempat pelampisan mereka. Nah, dari sini cikal bakal anggota masyarakat terjerumus dalam kebiasaan buruk ini.
Kebiasaan merokok bukanlah hal baru. Bahkan sejak tahun 600 sebelum Masehi tanaman tembakau sudah mulai ditanam. Tahun 1492, tanaman tembakau menjadi populer setelah Colombus melihat orang-orang Indian menghisap tembakau dalam upacara tertentu sebagai lambang keramah-tamahan. Sejak saat itu kebiasaan merokok semakin menjadi populer di Eropa. Saking populernya merokok, sampai Presiden Amerika Harry Truman berkata, “ Colombus membawa penyakit sifilis kepada orang Indian, dan kepadanya diberikan tembakau beracun untuk dibawa ke Eropa. “
Kebiasaan merokok yang sudah membudaya sejak dahulu membuat kebanyakan orang menganggap rokok bukan sesuat yang melanggar hukum seba tidak mengganggu ketertiban umum dan mungkin saja tidak melanggar etika pergaulan. Rokok yang merupakan zat adiktif akibat kandungan nikotin di dalamnya sering tidak membedakannya dengan heroin atau ganja. Bedanya rokok masih memberikan kesadaran diri seseorang, kontrol diri dan kosentrasi sehingga tidak dilarang pemakaiannya.
Paradigma yang dikemukan masyarakat menganggap zaman sekarang tentang merokok adalah suatu kebiasaan yang menyenangkan yang dapat mengakibatkan hilangnya rasa stres, bosan/jenuh, letih dsb. Tidak hanya itu, merokok dapat dianggap sebagai pengganti sarapan pagi di samping segelas kopi dan roti, penutup di waktu makan siang serta cemilan di waktu senggang.
Banyak tempat umum misalnya cafe, restoran, stasiun kereta, halte, bus dll sering dijadikan tempat masyarakat untuk merokok. Pada Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Larangan Merokok pasal 3 sudah disebutkan bahwa “Sasaran kawasan dilarang merokok adalah tempat umum, tempat kerja, tempat proses belajar mengajar, tempat pelayanan kesehatan, arena kegiatan anak-anak, tempat ibadah, dan angkutan umum. “ Walaupun sudah disediakan tempat khusus untuk ruangan merokok, namun masih banyak orang yang merokok di sembarangan tempat.
Padahal akibat dari merokok tersebut lebih banyak dirasakan orang-orang yang berada di sekitarnya yang sering disebut perokok pasif daripada perokok aktif atau orang-orang yang merokok itu. Dengan terhirupnya asap rokok bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Di Amerika, larangan merokok di tempat-tempat umum, termasuk klub malam, tidak memberikan dampak negatif kepada pelanggan dan kegiatan usaha. Studi tentang jumlah pendapatan hotel dan pariwisata di daerah yang melarang merokok di dalam ruangan tidak berdampak negatif pada jumlah pendapatan usaha. Sebaliknya, beberapa studi di Amerika Serikat menemukan bahwa pembatasan merokok justru meningkatkan usaha dan lapangan kerja di industri jasa.
Di setiap bungkus rokok, pada sekian tahun yang lalu. Dan pada saat sekarang kata-kata ”peringatan pemerintah” telah dihilangkan, lalu yang ada hanya tulisan : MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. Kalimat tersebut juga diharuskan ditulis disetiap iklan rokok, baik iklan cetak (majalah, koran, poster, pamflet, spanduk, dan lain-lain). Di televisi iklan rokok hanya diperbolehkan ditayangkan setelah jam 9 malam, itupun juga diharuskan menuliskan peringatan tentang bahayanya merokok. Jika dibaca kata – katanya cukup mengerikan, coba bayangkan, siapa yang nggak ngeri jika kena kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.
Konon, peringatan tentang bahaya merokok itu dimaksudkan untuk mengurangi jumlah perokok. Karena pemerintah merasa bertanggungjawab atas kesehatan rakyatnya. Tapi siapa sih pemerintah itu? Karena, banyak juga pejabat dan wakil rakyat (yang merupakan representatif dari pemerintah) ternyata juga merokok. Dan ternyata peringatan itu tidaklah terlalu berdampak positif untuk mengurangi jumlah perokok. Malah berdampak negatif bagi perusahaan rokok, karena terbebani dengan menambah anggaran untuk keperluan pencantuman peringatan itu.
Lalu kira – kira sebab apa orang berhenti merokok, kalau ditakut – takuti dengan bahaya merokok kok tidak mempan. Salah satu kasus yang pernah dijumpai oleh penulis, salah seorang perokok berat berhenti merokok disebabkan ia kena stroke dan akhirnya bisa sembuh, dan oleh dokter disarankan untuk tidak merokok. Spontan ia berhenti merokok, tapi kadang – kadang timbul keinginan juga untuk merokok, tapi setelah ingat dampak yang akan dirasakan (yaitu sakit stroke) ia hanya mencium batang rokok saja. Ia benar – benar telah kapok merokok.
Oleh sebab itu, dari uraian di atas, saya berpendapat. Bahwa yang menyebabkan orang tidak merokok atau berhenti merokok, faktor pendorong utamanya adalah cara pandang seorang tentang fakta merokok. Orang tidak merokok karena memandang merokok tidak ada manfaatnya.
Cara pandang itulah yang menjadi acuan mereka dalam berbuat, cara pandang inilah yang menurut saya disebut sebagai anggapan atau paradigma. Kalau ada orang yang ingin berhenti merokok, maka agar bisa berhenti merokok, maka ia dapat merubah cara pandang atau paradigmanya tentang merokok. Kalau sebelumnya menganggap merokok sebagai kebutuhan, ia dapat merubahnya anggapanya bahwa merokok adalah sesuatu yang tidak ia butuhkan. Itulah salah satu contoh cara merubah anggapan atau paradigma.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.
Faktanya, rokok tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi lingkungan sekitar. Asap utama rokok dihisap 30 persen oleh perokok, sedangkan 70 persennya justru dihirup orang sekitar, termasuk anak-anak.
Anak-anak yang terpapar asap rokok, IQ-nya cenderung lebih rendah daripada anak yang bebas dari paparan asap rokok. Ini akibat suplai darah ke otaknya berkurang. Pada wanita hamil, merokok juga berisiko pada anak cacat ketika lahir.
Pada orang dewasa, kebiasaan merokok dapat menyebabkan risiko bronkitis kronis, emfisema, stroke, jantung koroner dan kanker paru-paru. Dimana, 90 persen dari angka kejadian kanker paru-paru dan 75 persen dari kejadian bronkitis kronis dan emfisema di dunia disebabkan oleh perilaku merokok.
Bahaya Merokok :
- Asap Rokok mengandung 40 bahan kimia penyebab kanker, sejumlah kecil racun seperti arsenikum, dan sianida serta lebih dari 4000 bahan kimia lain.
- Saat merokok, serangkaian bahan kimiawi ini menjelajah ke organ vital tubuh macam otak, paru-paru, jantung dan pembuluh darah. Dan juga, tubuh kita jadi terpolusi bahan kimiawi yang bisa memicu Kanker dan Kecanduan.
- Merokok dan kanker paru-paru itu berhubungan erat. Belum lagi kematian akibat merokok yang banyak ditemukan.
- Asap rokok juga mengandung Karbon Monoksida yang kalo dihirup bakalan nge-ganti fungsi Oksigen di sel – sel darah terus ngambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lain. Selain itu, dengan merokok, kita juga mematikan indra pengecap dan pencium sehingga kita tidak bisa lagi merasakan lezatnya makanan seperti biasanya.
- Unsur utama dalam rokok yaitu Nikotin. Nikotin ini merangsang zat kimia di otak yang mengakibatkan kecanduan. Zat kimia ini merangsang kelenjar adrenalin untuk memproduksi hormon yang mengganggu jantung akibat tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
Belum lagi orang-orang disekitar kita yang ikut juga terkena asap rokok meski mereka sendiri tidak merokok. Mereka ini disebut Perokok Pasif.
Bahaya Perokok Pasif :
- Berisiko juga terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung.
- Bagi perokok pasif yang menderita penyakit pernafasan atau penyakit jantung, serta orang tua, mereka bahkan lebih rentan dengan asap rokok yang kita hembusin.
- Anak-anak berusia kurang dari 1 tahun juga bakal lebih sering masuk Rumah Sakit karena ganguan penyakit pernafasan.
- Selain itu, anak-anak yang jadi perokok pasif juga beresiko menderita infeksi telinga, pneumonia, dan bronkitis.
- Seorang ibu yang merokok – selama dan setelah kehamilan – berisiko 3x lebih besar menyebabkan sang bayi meninggal akibat sindrom kematian mendadak.
Meskipun para perokok aktif sudah melihat berbagai macam risiko yang akan terjadi bila orang terus - menerus merokok pada bungkusan dari rokok tersebut namun tidak lantas menghentikan kebanyakan orang untuk merokok.
Pada buku “1440 Alasan Stop Merokok” yang ditulis oleh Bill Dodds mencatat di seluruh dunia lebih dari 8.000 orang meninggal setiap harinya akibat kebiasaan merokok,lebih dari 300 orang meninggal setiap jamnya akibat kebiasaan merokok serta lima orang meninggal setiap menitnya juga akibat kebiasaan merokok. Adapun satu orang pun meninggal setiap 12 detik akibat kebiasaan merokok.
Selain itu,pada buku Gaya Hidup dan Penyakit Modern karya Kanisius menyebutkan merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses pengerasan pembuluh darah arteri. Dengan berhenti merokok, maka kemungkinan terjadinya serangan jantung, stroke, kanker paru, emfisema dan penyakit jantung lainnya akan menurun.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Rokok bisa membuat kecanduan, bahkan bisa lebih parah daripada bahaya narkoba. Banyak dari kita meremehkan bahaya rokok buat kesehatan kita dan dengan pasti meyakinkan pada orang yang melarang bahwa kita bisa berhenti suatu saat. Kenyataannya siswa SMU yang merokok 1-5 batang sehari, 70 % masih merokok 5 tahun kemudian. Lebih dari setengah yang merokok sejak SMP bahkan tidak berhasil berhenti merokok.
Usia berapa pun berhenti merokok akan bermanfaat meningkatkan angka harapan hidup. Sebentar saja berhenti, batuk bisa hilang. Sampai 15 tahun kemudian, dia akan benar-benar sehat, seperti orang yang tidak pernah merokok. Berhenti merokok lebih cepat lebih menguntungkan.
Keuntungan berhenti merokok, berikut gambarannya dalam setiap waktu yang dijalani:
- 20 menit: tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik.
- 12 jam: tingkat karbonmonoksida di dalam darah kembali normal.
- 48 jam: sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat.
- 2-12 pekan: nikotin tereliminasi dari sistem, indera pengecap, dan penciuman membaik.
- 1-9 bulan: napas pendek (sesak) dan batuk-batuk berkurang.
- 1 tahun: risiko untuk terjadinya jantung koroner berkurang setengahnya dibandingkan dengan perokok.
- 10 tahun: risiko kanker paru setengahnya dibandingkan perokok.
- 15 tahun: risiko serangan jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan yang bukan perokok.
Sebagai gambaran, berhenti merokok mengurangi angka kematian hingga 24.680, pengurangan kolesterol menyelamatkan 4.710 nyawa, sedangkan pengurangan tekanan darah menyelamatkan 7.235 nyawa.
Berhenti merokok sepertinya mudah tetapi kenyataannya orang yang sudah terikat dengan rokok sangat sulit untuk berhenti. Bahkan ada orang yang tetap saja merokok walaupun dokter sudah melarang merokok karena akan menyebabkan sakit paru-parunya bertambah parah. Ironis memang, tetapi itulah kenyataannya walaupun rokok bukan putaw tetapi sugesti yang diberikan oleh rokok sanggup membuat orang terikat berpuluh-puluh tahun. Mungkin sudah banyak cara Anda lakukan untuk berhenti tetapi tetap saja Anda masih merokok. Kalau begitu mengapa tidak mencoba tips dari kami, berikut ini:
Kebiasaan Yang Baik
Untuk merubah kebiasaan yang sering dilakukan harus juga dengan melakukan kebiasaan lain. Bila Anda terbiasa setiap hari dengan rokok, maka Anda harus merubah kebiasaan itu dengan kebiasaan lain seperti; makan permen, makan buah atau mengigit cengkeh dll. Sebab, seringkali yang membuat sulit berhenti merokok adalah karena sugesti untuk merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Dengan mengganti kebiasaan itu yaitu keinginan merokok, maka Anda akan mempunyai kebiasaan baru yang akan menghilangkan kebiasaan lama pada akhirnya.
Untuk merubah kebiasaan yang sering dilakukan harus juga dengan melakukan kebiasaan lain. Bila Anda terbiasa setiap hari dengan rokok, maka Anda harus merubah kebiasaan itu dengan kebiasaan lain seperti; makan permen, makan buah atau mengigit cengkeh dll. Sebab, seringkali yang membuat sulit berhenti merokok adalah karena sugesti untuk merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Dengan mengganti kebiasaan itu yaitu keinginan merokok, maka Anda akan mempunyai kebiasaan baru yang akan menghilangkan kebiasaan lama pada akhirnya.
Kesadaran
Sadarlah, rokok adalah racun yang kerjanya sangat lambat tetapi mematikan. Di seluruh dunia bahaya merokok sudah menelan jutaan manusia yang lebih menuruti keinginan dagingnya dan meninggal dengan masalah paru-paru kronis akibat asap rokok. Bangunkan kesadaran Anda! Lihat dengan jelas bahaya yang diakibatkan asap rokok dan berhentilah merokok. Jangan tunggu jantung Anda berhenti lebih dahulu, baru Anda berhenti merokok. Tetapi, berhentilah sekarang dan katakan itu kepada diri Anda bahwa Anda harus berhenti sekarang.
Sadarlah, rokok adalah racun yang kerjanya sangat lambat tetapi mematikan. Di seluruh dunia bahaya merokok sudah menelan jutaan manusia yang lebih menuruti keinginan dagingnya dan meninggal dengan masalah paru-paru kronis akibat asap rokok. Bangunkan kesadaran Anda! Lihat dengan jelas bahaya yang diakibatkan asap rokok dan berhentilah merokok. Jangan tunggu jantung Anda berhenti lebih dahulu, baru Anda berhenti merokok. Tetapi, berhentilah sekarang dan katakan itu kepada diri Anda bahwa Anda harus berhenti sekarang.
Keputusan Total
Bila mau berhenti merokok harus sekaligus berhenti, jangan setengah-setengah. Jangan seperti ini; sehari satu batang dahulu, nanti seminggu satu batang, lama-lama... sehari sebungkus lagi. Anda harus ambil keputusan total untuk berhenti merokok dan isi keinginan itu di paradigma Anda untuk berhenti merokok secara total. Bulatkan tekad Anda bahwa keputusan Anda tidak bisa diganggu gugat untuk berhenti merokok. Itu adalah keputusan total Anda dan jangan pernah sentuh lagi itu sampai kapanpun.
Bila mau berhenti merokok harus sekaligus berhenti, jangan setengah-setengah. Jangan seperti ini; sehari satu batang dahulu, nanti seminggu satu batang, lama-lama... sehari sebungkus lagi. Anda harus ambil keputusan total untuk berhenti merokok dan isi keinginan itu di paradigma Anda untuk berhenti merokok secara total. Bulatkan tekad Anda bahwa keputusan Anda tidak bisa diganggu gugat untuk berhenti merokok. Itu adalah keputusan total Anda dan jangan pernah sentuh lagi itu sampai kapanpun.
Pergaulan Yang Sehat
Pergaulan yang buruk akan membawa pada kebiasaan yang buruk. Jadi, jauhi teman-teman yang merokok, bila ditawari katakan Anda sudah berhenti dengan perasaan bangga. Sebab mereka pasti ingin berhenti tapi tidak mampu saja. Daripada Anda tertular dan menjadi perokok pasif yang akhirnya terkena dampak negatifnya juga dari rokok lebih baik menjauh. Mulailah memiliki pergaulan yang sehat demi menjaga kesehatan Anda.
Pergaulan yang buruk akan membawa pada kebiasaan yang buruk. Jadi, jauhi teman-teman yang merokok, bila ditawari katakan Anda sudah berhenti dengan perasaan bangga. Sebab mereka pasti ingin berhenti tapi tidak mampu saja. Daripada Anda tertular dan menjadi perokok pasif yang akhirnya terkena dampak negatifnya juga dari rokok lebih baik menjauh. Mulailah memiliki pergaulan yang sehat demi menjaga kesehatan Anda.
Kerohanian
Kemudian, hal yang paling perlu dilakukan adalah menyadari bahwa merokok itu membuat kita terikat dengan rokok dan itu berarti berdosa. Dosa itu adalah kejahatan di mata Tuhan. Kalau kita berhenti merokok kita bukan hanya menjaga tubuh kita tetap sehat tetapi menyenangkan hati Tuhan juga. Oleh karena itu, berhentilah merokok, lakukan dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan, Anda pasti bisa.
Kemudian, hal yang paling perlu dilakukan adalah menyadari bahwa merokok itu membuat kita terikat dengan rokok dan itu berarti berdosa. Dosa itu adalah kejahatan di mata Tuhan. Kalau kita berhenti merokok kita bukan hanya menjaga tubuh kita tetap sehat tetapi menyenangkan hati Tuhan juga. Oleh karena itu, berhentilah merokok, lakukan dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan, Anda pasti bisa.
Pada beberapa penelitian terakhir menemukan sebuah terapi herbal yang dapat mengurangi efek negatif nikotin, yaitu buah pisang. Dalam buah berkulit kuning ini terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh, diantaranya kalium, potasium, vitamin B6 dan B12.
Kalium dimanfaatkan oleh saraf otonom untuk mengontrol frekuensi denyut jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya. Potasium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, zat ini juga berperan utama dalam fungsi deyut syaraf dan kontraksi otot. Selain keunggulan potasium, vitamin B6 dan B12 dalam pisang juga mempunyai peranan yang sangat besar karena mampu menetralisir efek negatif nikotin dalam tubuh.
Untuk mendapatkan manfaat dari pisang tersebut, kita tak boleh asal mengkonsumsinya. Pilihlah pisang sudah matang, karena lebih muda dicerna, sehingga gula buah pada pisang diubah menjadi glukosa alami secara cepat diabsorsi kedalam peredaran darah.
Angka kejadian penyakit kronis dapat dengan mudah dan cepat dikurangi hanya dengan merubah gaya hidup. Mengurangi kebiasaan merokok adalah salah satu upaya perubahan perilaku yang dapat mencegah terjadinya penyakit kronis atau mengurangi komplikasi penyakit yang diderita.
Oleh sebab itu, berhenti merokok pada usia berapapun tetap menguntungkan dan dapat meningkatkan harapan hidup. Jadi, berhenti merokok lebih cepat lebih menguntungkan.
Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi bahwa ada 4.000 zat kimia yang terkandung di dalam asap rokok, di mana 250 zat kimia tersebut berbahaya dan 50 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker. Menurut WHO, Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga di bawah China dan India sebagai negara yang jumlah perokoknya paling banyak di Asia.
Menghilangkan kebiasaan merokok atau bahkan berhenti secara total memang sulit dilakukan. Apalagi, bagi mereka yang sudah mengalami kecanduan. Oleh karena itu, bagi Anda yang belum pernah merokok, jangan sekali-sekali Anda mempunya pikiran untuk mencoba merokok.
Kebanyakan orang merokok terutama pada anak muda itu semua karena pikiran. Kalau pertama kita mau berpikir untuk tidak merokok, kita tidak akan pernah mencoba untuk merokok.
Sumber pertama adalah pikiran. Oleh karena itu, kita harus memasukan edukasi, pengetahuan ke dalam pikiran orang yang perokok. Sehingga diharapkan kebiasaan dan karakter orang tersebut bisa diubah.
Sebuah penelitian menemukan data pada type pecandu yang rata-rata mengkonsumsi rokok antara 15 batang atau lebih dalam sehari (yang didefinisikan sebagai perokok berat), hanya sebagian yang memahami bahwa mengurangi rokok tidak akan memperkecil dampak buruk yang diakibatkannya.
Oleh karena itu, bagaimanapun upaya penyederhanaan yang dilakukan oleh seorang perokok tanpa meninggalkan kebiasaan tersebut secara tuntas, maka tetap saja akan selalu dibayang-bayangi resiko kesehatan yang sewaktu-waktu mengancam dirinya. Para peneliti menghimbau agar segeralah beranjak dari paradigma kesehatan yang keliru selama ini.
Disisi lain, beberapa pakar dan praktisi kesehatan menyimpulkan bahwa; bahaya rokok tidak selamanya mengancam kehidupan manusia. Sebuah penelitian tentang “Human Leucosyd Antigen” (HLA) yang merupakan zat kekebalan tubuh, memungkinkan seseorang untuk terhindar dari segala bentuk bahaya terhadap serangan tembakau (rokok).
Namun, dalam penelitian tersebut diimbuhkan pula bahwa tidak semua orang memiliki “HLA” yang handal dalam melawan nekotin, terutama mereka yang mengkonsumsinya secara berlebihan. Peneliti berharap agar anda yang tidak cukup kebal menghadapi tembakau disarankan berhenti merokok secara total, paling tidak harus menguranginya untuk disesuaikan sebatas daya tahan tubuh anda masing-masing.
Berikut ini adalah berbagai macam akibat yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok yaitu kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, kanker ginjal, kanker mulut, kanker tenggorokan, serangan jantung, penyakit jantung koroner (PJK), aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik, (PPOK), Impotensi, serta gangguan medis lainnya seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan kesuburan, mempercepat menopause, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.
Untuk penyakit kanker, karena hingga sekarang belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan penyakit ini muncul oleh karena itu kita hanya dapat melihat faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini yang salah satunya adalah kebiasaan merokok. Dari data di atas, berbagai macam penyakit kanker muncul akibat kebiasaan buruk ini. Salah satunya penyakit kanker serviks. Terdapat data yang mendukung rokok sebagai penyebab kanker serviks dan hubungannya dengan kanker sel skuamosa pada serviks. Mekanisme kerjanya bisa secara langsung melalui aktivitas mutasi mukus serviks (cairan pada permukaan mulut rahim) pada perokok atau melalui efek imunosupresif (mengurangi daya tahan tubuh) yang muncul dari kebiasaan merokok. Tembakau pada rokok maupun sigaret yang dikunyah. Asap rokok sendiri menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbons heterocyclic amine yang sangat karsinogen (penyebab kanker) dan mutagen (penyebab mutasi). Bahan yang berasal dari tembakau yang diisap terdapat mukus serviks wanita perokok dan dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus. Bahan-bahan tersebut juga terbukti dapat menyebabkan kerusakna DNA epitel serviks sehingga dapat menyebabkan neoplasma serviks. Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Ada cara – cara menghilangkan kebiasaan buruk yaitu merokok antara lain : Pertama, jauhi lingkungan yang banyak terdapat perokok. Sebab dengan ini seseorang akan terangsang untuk berhenti merokok dan biasanya ketika ia berada dalam lingkungan orang- orang yang tidak merokok akan cenderung sungkan bahkan menolak ajakan orang lain untuk merokok. Kedua, gunakan permen atau makanan yang mempunyai penawar rasa apabila mulut merasa asam. Ketiga, perbanyaklah olahraga. Tak perlu harus ke gym, Anda hanya perlu olahraga yang praktis atau mudah dijangkau misalnya jogging, jalan santai dll. Selanjutnya harus punya motivasi dan semangat yang kuat dalam diri untuk mau meninggalkan kebiasaan merokok tersebut. Dan terakhir, buang segala peralatan yang berbau rokok cotohnya asbak beserta cerutu ,ubahlah kebiasaan malas dan mulailah menggunakan parfum untuk menyegarkan tubuh Anda.
Jadi, paradigma masyarakat tentang kebiasaan merokok dapat menghilangkan rasa stress ataupun rasa jenuh dalam menghadapi sebuah masalah dapat dipatahkan karena merokok bukan solusi yang terbaik dalam memecahkan masalah tersebut malahan hanya akan menambah masalah dalam hidup kita. Yaitu mengenai masalah gangguan kesehatan yang berakibat fatal bagi kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar