BAB I tugas
softskill minggu 1
A. Tinjauan tentang Ilmu Budaya dasar
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang
membicarakan tentang-tentang nilai-nilai, tentang kebudayaaan, tentang berbagai
macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Mata kuliah
ini sangatlah penting mengingat bahwa ruang lingkup pendidikan kita sangat
sempit dan condong membuat manusia-manusia spesilais tidak berpandangan luas.
Mata kuliah ini diharapkan agar lulusan perguruan tinggi dari semua jurusan
dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Kesamaan ini diharapkan, agar
interelasi antar intelektuil lebih sering dengan akibat yang positif bagi
pembagunan Negara pada umumnya dan perbaikan pendidikan pada khususnya.
Secara singkat, setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan
memperlihatkan :
- Minat dan
kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar
lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa.
- Kesadaran
akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai
ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
- Kerelaan
memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk
mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai
tersebut untuk dirinya sendiri.
- Keberanian
moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat
diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai
yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang diberikan nya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, sesuai dengan
program pendidikan di Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan
sarjana.
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, Negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
- Kenyataaan
bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan
keanekaragaman budaya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan
primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
- Proses
pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem
nilai budaya. Akibat lebih dari pembenturan nilai budaya ini ialah
timbulnya konflik dalam kehidupan.
- Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mansia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya.
B. Ilmu Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari MKDU
Ilmu Budaya Dasar sebagai bagian dari MKDU bertujuan untuk menghasilkan
warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebgai berikut :
- Berjiwa
Pancasila
- Takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Memiliki wawasan
komprehensif dan pendekatan integral
- Memiliki
wawasan budaya yang luas
C. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalh manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti
istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The
Humanities”. Istilah Humanities berasal dari bahasa latin humanus yang bisa
diartikan manusia, berbudaya dan halus.
Dalam pengleompokan ilmu pengetahuan, Ilmu Budaya Dasar termasuk dalam
kelompok pengetahuan budaya. Prof, Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
- Ilmu-Ilmu
Alamiah (Natural Science)
- Tujuan
: Mengetahui keteraturan yang terdapat di alam semesta.
- Proses
Pengkajian : Menggunakanmetode ilmiah dengan cara menentukan hukum
yang berlaku, lalu dibuat analisis untuk menentukan kualiatas. Hasil
analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat
prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah.
- Yang
Termasuk Kelompok Ini : Astronomi, fisika, kimia, biologi,
kedokteran, mekanika.
- Ilmu
Sosial (Social Science)
- Tujuan
: Mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
- Proses
Pengkajian : Menggunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari
ilmu-ilmu alamiah.
- Yang
Termasuk Kelompok Ini :
- Pengetahuan
Budaya (The Humanities)
- Tujuan
: Memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi
- Proses
Pengkajian : Menggunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu pada umumnya terdapat
pada tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode
ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah
D. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara mmperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nili-ilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
- Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
- Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan tentang masalah
kemanusiaan dan budaya.
- Mengusahakan
agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa yang ahli dalam bidang
disiplin masing-masing.
- Mengetahui
wahana komunikasi para akademis agar merka mampu berdialog satu sama lain.
E. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kernagka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua
masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah:
- Berbagai
aspek kehidupan seluruhnya dapat didekati dengan menggunakann pengtahuan
budaya
- Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat
Pokok bahasan yang akan dikembangkan ialah :
- Manusia
dan CInta Kasih
- Manusia
dan Keindahan
- Manusia
dan Penderitaan
- Manusia
dan Keadilan
- Manusia
dan Pandangan Hidup
- Manusia
dan Tanggung Jawab
- Manusia
dan Kegelisahan
- Manusia
dan Harapan
BAB II tugas softskill minggu 2
MANUSIA & KEBUDAYAAN
Unsur manusia :
ü Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada
luarnya,
ü Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan
gerak
ü Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
ü Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur
- ID, merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak,.
- EGO, berperanan dalam menghubungkan energi ID dalam
saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain.
- SUPER EGO, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan
kesatuan standar moral.
Hakekat Manusia
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan
jiwa sebagai satu kesatuan utuh
- Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika
dibandingkan dengan mahluk lainnya,
- Perasaan
Intelektual
4. Perasaan Diri
- Perasaan
Estetis
5. Perasaan Sosial
- Perasaan
Etis
6. Perasaan religius
- Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang
budayawi.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
Pengertian Kebudayaan
- Menurut E.B. Taylor (1871), Kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat,
- Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman
Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat
- Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Kebudayaan
adalah manifestasi dari cara berpikir.
- Menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya,
- Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon,
bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam
arti seluas- luasnya.
- Menurut C.A. Van Peursen mengatakan bahwa
kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap
kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup
begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam
- Krober dan Kluckhon,kebudayaan terdiri
atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang
diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap
nilai-nilai.
Unsur- Unsur Kebudayaan
- Menurut Melville J. Herkovits mengajukan
pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik
- Menurut Bronislaw Malinowski unsur
kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan
- Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur
kebudayaan universal yaitu :Sistem religi, Sistem organisasi kemasyarakatan,
Sistem pengetahuan,Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, Sistem
teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai,
menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation
(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
- Hakekat
hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan
pola-pola kelakuan tertentu.
- Hakekat
karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup,
kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.
- Hakekat
waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda,
orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
- Hakekat
alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah
kepada alam.
- Hakekat
hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun
horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan
individualistis
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur
Kebudayaan Baru, Diantaranya :
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau
kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar
masyarakat tersebut
- Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
- Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya
sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya
unsur kebudayaan yang baru tersebut
- Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang
terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
- Eksternalisasi, proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
- Obyektivasi, proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia,
- Internalisasi, proses dimana
masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
BAB III tugas softskill minggu 3
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN
A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The
Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang
akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya
karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative fiction, prose
fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi
sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk
cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur
yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya
dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa
Lama dan Prosa Baru.
o Prosa Lama meliputi
:
o Prosa Baru meliputi
1.
Dongeng.
1. Cerpen
2.
Hikayat.
2. Novel.
3.
Sejarah.
3. Biografi.
4. Epos.
4. Kisah
5. Cerita Pelipur
Lara.
5. Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri
peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi yang tidak terdapat di dalam
ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti dan warisan
budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
1. Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa
yang dikehendaki zamannya.
2. Karya
sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai
kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik
yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi
disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
:
1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan),
metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi
segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang
bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi
suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi
tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan
Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat
dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu
kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang
dituangkan penyair dalam puisinya.
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk
hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui
puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan
manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem
sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial
yang bisa berupa:
o Penderitaan atas ketidakadilan;
o Perjuangan untuk kekuasaan;
o Konflik dengan sesamanya;
o Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika
dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai
puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih
sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia
sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian,
kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
BAB IV tugas softskill
minggu 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik
hatinya. Pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya
manajemen cinta, Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan
kasih sayang.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki tiga unsur,
yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta memiliki tiga tingkatan: tinggi (Allah dan Rasulnya
dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami
dan kerabat) dan rendah (keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal).
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji , hina
dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan, bentuknya
beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut (syetan), selain Allah
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua,
anak, istri, perniagaan dsb
Hikmah cinta adalah sangat besar, hanya orang yang telah
diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya.
Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
- Cinta
itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
- Cinta
yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan
- Cinta
merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia
4. Cinta merupakan pengikat yang paling kuat di dalam
hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat,
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8, QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam, 19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS.
Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran, 3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.
C. Kasih Sayang
Cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih
sayang dengan sebanyak-banyaknya
D. Kemesraan.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan
wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut
menimbulkan pengertian kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang
dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih sering kali dicampur baurkan dengan pengalaman
yang eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih terdapat eksklusivitas
yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Dengan demikian maka bahwa cinta kasih erotis merupakan
atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu
tidak lain dari pada perbuatan kemauan keduanya, lebih tepat jika
dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
(minggu 5)
MANUSIA Dan Cinta Kasih
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus
umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat
suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan
juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa,
sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang
mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta
merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan
Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti
perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama
memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu,
yaitu pengasuhan, tanggung jawab, pernatian dan pengenalan. Pada pengasuhan
contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya: bagaimana
seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mangasuh anaknya dengan sepenuh hati.
Sedang dengan tanggungjawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama
sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan
penyelenggaraan atas hubungan fisiko Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti
memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri
sebagaimana adanya. Yang ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan
untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina
secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukanaknjuga oleh Dr Sarlito W. Sarwono.
Dikatakannya bahwa cinta memilikki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan
kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia hams ditepati, ada uang sedikit beli
oleh-oleh untuk dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan
dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilanformal seperti bapak, Ibu,
saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan
sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam
meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan
rahasia dan lain-Iainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa
ingin mcmbelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu,
adanya ucapan-ucapan yang mcngungkapkan rasa sayang, dan seterusnya .
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwono mcngemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta
itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi
keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang
amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai
dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau
keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh
dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang
bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnemya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi
unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang.
Lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak
terbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak sempuma, dan dapat disebutkan
bukan cinta.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta
yang dikernukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan,dalam bukunya manajemen cinta.
Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk
mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta
adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan
kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan
cara yang terhormat dan mulia, sud dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan
cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Didalam kitab Suci Alqur'an, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di
dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah
dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Alloh
dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
katakanlah:jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khatirkan kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari
pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah
rnendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di
jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak,
saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang
lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagi setiap orang Islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta
kepada Allah, pada Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah, adalah merupakan
cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan konsekwensi iman dan merupakan
keharusan dalam Islam. Bahkan itu pendorong utama di dalam menunjang tinggi
agama. Tak diragukan lagi, bahwa seorang yang telah merasakan kelezatan
iman di dalam hatinya, ia akan mencurahkan segala cintanya hanya kepada Tuhan.
Karena ia telah meyakini bahwa dzat Tuhanlah yang maha sempuma, maha indah dan
maha agung. Tak ada satupun selain dia yang memiliki kesempumaan sifat-sifat
tersebut. Maka dengan ketulusan iman yang sejati itulah yang harus diikuti
karena dialah yang maha tinggi, maha sempurma dan maha agung.
Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan
jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga,
kekerabatan, atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan
diantara mereka, semakin akrab.
Berangkat dari perasaan lembut yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati dan jiwa
seseorang inilah, akan terbentuk perasaan kasih sayang dan einta dari seseorang
terhadap orang lain: seorang anak terhadap orang tuanya, orang tua terhadap
anak-anaknya, seorang suami terhadap istrinya atau sebaliknya istri terhadap
suaminya, einta seseorang terhadap sanak saudara dan familinya, einta seseorang
terhadap sahabatnya, atau seorang penduduk pada tanah aimya.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan nampakjelas
hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh
Tuhan dalam hati, sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu
keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud
asuhan, bimbingan, dan pendidikan ternadap anak. Cinta tingkat terendah adalah
cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.
Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :
1. cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain
Tuhan. Dalam surat Al Baqarah, Allah berfinnan : dan diantara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah
2. cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri,
perniagaan dan
tempat tinggal.
Cinta Menurut
Ajaran Agama
Dalam kehidupan
manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang
mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri
dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa
kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
a. Cinta Diri
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk
tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia
akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit, dan mara bahaya.
b. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang
lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia
pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia
tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan
serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan
diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan shalat,
memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan
menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa
menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang
lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
c. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri,
ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
d. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh
ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya
maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis.
Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena
barsumber dari kesenangan dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan
kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan
kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
e. Cinta Kepada Alloh
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang
dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Kasih Sayang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karanganW.J.S.Porwadarminta, kasih
sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan
maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebh dewasa lagi dan juga menuntut
agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang
disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
* Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal
pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang
menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
# menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
# Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam
perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa
sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
# Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia
sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pemujaan adalah
dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat
dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama
tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhur adalah
suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki
kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam
beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan
leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup,
dan
Belas Kasihan DAN Cinta Kasih Erothis
kadang-kadang
untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari
pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti
bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan
keluarga
Belas kasih
adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al
–Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena
belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi
sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau
sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi
belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
BAB VI tugas softskill minggu 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau
lahir batin.
B. S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang
dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya:
a.Kebimbangan:
dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan b.Kesepian:
dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada di keramaian.
c.Ketakutan:
rasa ingin menghindar dari sesuatu yang menyebabkan ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
- Claustrophobia
: takut terhadap ruangan tertutup
- Agorophobia
: takut terhadap ruangan terbuka
- Gamang
: takut berada di tempat ketinggian
- Kegelapan
: takut bila berada di tempat gelap
- Kesakitan
: takut yang disebabkan rasa sakit
- Kegagalan
: takut akan mengalami kegagalan.
C. Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah kurang wajar .Gejala-gejala permulaan seseorang
mengalami kekalutan mental :
- Nampak
pada jasmani : pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- Nampak
pada kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
- Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
- Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif;
- Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
- Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
- Terjadinya
konflik sosial budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
- Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan
terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah
:
- Positif
: trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
- Negatif
: trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
- Agresi
: kemarahan yang meluap-luap
akibat emosi tidak terkendali
- Regresi
: kembali pada pola reaksi
primitif atau kekanak-kanakan
- Fiksasi
: pembatasan pada satu pola yang
sama;
- Proyeksi
: memproyeksikan kelemahan dan
sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
- Identifikasi
: menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses
- Narsisme
: merasa dirinya lebih superior
daripada orang lain
- Autisme
: menutup diri secara total dari
dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis
yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia
harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi
dan sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat
manusia menderita.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan
buruk manusia :
- Perbuatan
semena-mena kepada pembantu rumah tangga
- Perbuatan
buruk orang tua yang menganiaya anak
- Perbuatan
buruk para pejabat zaman orde lama
- Perbuatan
buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan
lalai : gas beracun.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan/azab Tuhan
- Seorang
anak lelaki buta sejak dilahirkan;
- Nabi
Ayub mengalami cobaan Tuhan
- Tenggelamnya
Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan
berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif yaitu
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan
hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif
dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan
oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para
penonton akan memberikan penilaiannya.
BAB VII tugas softskill minggu 7
MANUSIA DAN KEADILAN
A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Beberapa para pemikir yang mendefinisikan
keadilan adalah :
- Aristoteles,
adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
- Plato,
adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan
oleh akal.
- Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
- Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai
anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah
melaksanakkan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan
itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
B. Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan
dalam Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya mengenaai sila kelima
Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk
melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan
keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :
a. perbuatan luhur ynag mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan
b. sikap adil terhadap sesama
c. sikap suka memberi pertolongan terhadap yang membutuhkan
d. sikap suka bekerja keras
e. sikap menghargai hasil karya orang lain
Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan melalui 8 jalur
pemerataan yaitu :
- pemerataan
pemenuhan kebutuhan pokok
- pemerataan
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
- pemerataan
pembagian pendapatan
- pemerataan
kesempatan kerja
- pemerataan
kesempatan berusaha
- pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
- pemerataan
penyebaran pembangunan
- pemerataan
memperoleh keadilan
C. Berbagai macam keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakkan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun).
2. Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila
hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak
sama (Justice is done when equals are treated equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang
menjadikan ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan oleh
seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan
knyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang bersih dari perbuatan yang
dilarang oleh agama. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri
sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam kehidupan sehari-hari jujur
atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan.
Ketidakjujuran sangat luas wawasannya sesuai dengan luasnya
kehidupan dan kebutuhan manusia. Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara
berbagai cara dan sikap perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan
seseorang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat
dibenarkan.
E. Kecurangan
Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan
hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh
keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang akan mendatangkan
kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.
Faktor yang mempengaruhi orang yang melakukan kecurangan
diantaranya :
- Faktor
Ekonomi
- Faktor
Kebudayaan
- Faktor
Peradaban
- Faktor
Teknik
F. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik
adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya
tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu
pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
- Manusia
menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral
- Ada
aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan
dirinya sendiri sebagai pelaku moral.
Bila nama baik seseorang tercemar maka orang tersebut akan
melakukan apa saja untuk memulihkan nama baiknya.Pemulihan nama baik adalah
kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuat tidak
sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.
Tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan
penciptanya sebagai manusia.
Ada 3 macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta dan
wanita.Bila orang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan
terjerumus kejurang kenistaan karena untuk mendapatkan derajat/pangkat, harta
dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta
maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir saja melainkan harus bertingkah
laku sopan, ramah dan berbuat darma serta mempunyai sikap rela dan tawakal yang
harus selalu dipupuk.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang
lain.Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh kecurigaan
menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
BAB VIII tugas softskill minggu 8
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya
yaitu:
- Pandangan
hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
- Pandangan
hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan
hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
- Cita-cita
apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau
perjuangan.
- Kebajikan
segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan
tenteram.
- Usaha
atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
- Keyakinan
atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada
dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup
dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier
yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut
disebut angan-angan. faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai
cita-citanya, yaitu:
– Manusianya yang memiliki
cita-cita
– Kondisi yang dihadapi
selama mencapai apa yang dicita-citakan
– Seberapa tinggi cita-cita
yang hendak dicapai
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan
oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan
suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada
umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang
menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita
sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi.
Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam
mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan gantungkan
cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan kondisi yang
ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus dilakukan dengan penuh
pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta kondisi
yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga
oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan
atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang
mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu
baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat
baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai
kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai
dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat
melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai
mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai
makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak
seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi
suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati
amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati
kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata sopan,
santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap
siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia
bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat
dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan
keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat
dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan
melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena
dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara
manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Orang
bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka
ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran
dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.
E. Keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat,
yaitu:
(a). Aliran Naturalisme,
aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar
aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang
percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan
karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu
agama. Ajaran agama ada 2 macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis,yang disampaikan Tuhan melalui
ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil
pemikiran manusia
(b) Aliran Intelektualisme,
besar aliran ini adalah logika atau akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan,
dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya
kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang
menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan
hidup sosialisme dan sosialisme religius. Pandangan hidup sosialisme
mengutamakan logika berfikir dari hati nurani, sedangkan sosialisme religius
mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah berpandangan hidup yang baik
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
- Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup
pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal
pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijmak Ulama yang merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
- Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang
pandangan hidup.
- Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup.
- Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu
kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
- Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya
sendiri lebih dari orang lain.
- Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar
membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala
sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
BAB IX
TANGGUNGJAWAB
A. Pengertian tanggungjawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B. Macam-macam tanggungjawab
- Tanggungjawab
terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan
mengenai dirinya sendiri.
- TanggungJawab
Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia
harus bertanggung jawab kepada negara.
- TanggungJawab
Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai
tanggungjawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci
melalui berbagai macam agama.
- TanggungJawab
Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada
keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan
kehidupan
- TanggungJawab
Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga
dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengabdian dan pengorbanan
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih
sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja
keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada
keluarga.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang
berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.