Deskripsi Pantai Natsepa Ambon

Biaya masuk pantai ini terbilang cukup murah, yaitu Rp 2.000,- untuk orang dewasa dan Rp 1.500,- untuk anak-anak. Tidak mengherankan jika pada akhir pekan, terlebih pada musim liburan tiba, pantai ini dipenuhi para keluarga yang membawa anak-anak atau para muda-mudi yang berwisata.

Hamparan pasir putih membuat keindahan pantai ini semakin nyata. Pantai terlihat bersih dengan laut yang cukup tenang. Banyak pepohonan di sekitar pantai membuat pantai terasa rimbun. Para pengunjung dapat berteduh di sela-sela bermain di pantai. Hijaunya dedaunan dari pohon-pohon ini juga menciptakan pemandangan yang lebih indah karena perpaduan warna hijau, putih, dan biru yang serasi.

Bermain di Pantai Natsepa Ambon, Pantai Natsepa cukup luas, bahkan jika sedang surut, membuat luas pantai bertambah. Para orang tua biasa mengajak anak-anak berjalan menyusuri pantai ini sambil sesekali mencelupkan kaki mereka di air. Orang tua lain terlihat senang bermain pasir, membangun istana pasir, atau menguburkan diri dalam pasir. Luasnya Pantai Natsepa juga menjadi tempat yang asyik bagi anak-anak untuk bermain sepakbola. Dengan hembusan angin dan pasir yang halus membuat anak-anak lupa waktu saat sedang bermain bola.

Laut dengan air yang tenang karena terhalang teluk, membuat pantai ini aman untuk berenang bagi para pengunjungnya. Sekadar berjalan ke arah laut sambil bermain air juga cukup aman dilakukan karena pantai ini tergolong landai sehingga tidak membahayakan. Anda dapat menyewa ban sebagai pelampung untuk mencoba berenang di pantai ini.

Jika Anda hanya ingin menikmati pemandangan atau jika Anda telah lelah bermain air atau di pantainya, Anda dapat duduk di bawah pohon untuk meluaskan pandangan Anda. Luasnya pantai yang berpasir putih lembut, birunya air laut yang tenang dan pegunungan hijau di seberang laut merupakan pemandangan yang sangat indah untuk dinikmati.
 

CIRI CIRI KARANGAN ILMIAH



1. KARYA ILMIAH

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Ciri ciri :

- objektif

- tidak bersifat persuasif, artinya adalah penulis tidak mengajak pembaca untuk setuju dengan tulisan yang dibuatnya. bisa juga pembaca mengomentari atau mengoreksi isi dari tulisan tersebut.

- tidak melebih-lebihkan, penulis membuat karangan ilmiah ini harus dibuat sesuai dengan data dan fakta yang ada di lapangan.

- sitematis

- tidak dibuat untuk mengejar keuntungan pribadi

Contoh :

karangan ilmiah diantaranya adalah skripsi, tesis, disertasi, makalah.

2. KARYA NON ILMIAH

Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis

Ciri-ciri :

- Bersifat persuasif

- Ditulis berdasarkan fakta pribadi

- Fakta yang disimpulkan subyektif

- Bersifat imajinatif

- Gaya bahasa konotatif dan populer

- Situasi didramatisir

- tidak memuat hipotesis

- Penyajian dibarengi dengan sejarah

Contoh :

karya non ilmiah diantaranya cerpen, puisi, novel, komik

3. KARYA SEMI ILMIAH /POPULER

adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri :

- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.

- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

- Kritik tanpa dukungan bukti.

Contoh :

Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.

Sumber sumber :

1. http://hutamigoodgirl.blogspot.com/2010/11/contoh-kalimat-ilmiah-semi-ilmiah-dan_14.html

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah

3. http://noviani26.wordpress.com/2012/03/21/karangan-ilmiah-semi-ilmiah-non-ilmiah/

4. http://achmadfaroby.blogspot.com/2011/03/perbedaan-karangan-imiah-semi-ilmiah.html
 

Resensi Buku


Judul resensi            : Buku Pengetahuan

Judul buku               : Membuat Kebun Tanaman Obat
Pengarang                : F. Rahardi
Penyunting              : Hikmat Kurnia dan Tanudi
Penata letak             : Edy Suryadi
Ilustrator                  : Herman Firdaus
Penerbit                    : PUSPA SWARA anggota IKAPI
Kota terbit                : Jakarta
Tahun terbit             : 1996
Tebal                          : 44 halaman
ISBN                           : 979-8955-19-6









Anjuran menanam tanaman obat-obatan sudah lama dilakukan. Misalnya dengan membuat apotek hidup. Mulanya, anjuran ini lebih ditujukan ke arah pemanfaatan untuk pemeliharaan kesehatan keluarga. Namun, bisa juga dibuat lebih. Untuk tujuan komersial misalnya.
Usaha ke arah komersialisasi tanaman obat sangat memungkinkan dengan adanya faktor pendukung. Misal, kecenderungan pengobatan modern yang kembali ke tanaman obat untuk pengobatan tradisional. Kemanjuran tanaman obat tidak kalah dengan obat modern. Juga harganya lebih murah daripada obat modern.

Yang dimaksud dengan kebun tanaman obat bukanlah perkebunan besar dengan skala luas sampai puluhan atau ratusan hektar, melainkan adalah kebun di pekarangan rumah. Karena keterbatasan lahan, maka jenis tanaman dipilih yang penting dan bermanfaat untuk keperluan menjaga kesehatan keluarga sehari-hari.
Yang dimaksud dengan tanaman obat adalah tanaman yang salah satu, beberapa, atau bahkan seluruh bagian tanaman tersebut mengandung zat atau bahan aktif yang berkhasiat bagi kesehatan ( penyembuhan penyakit).
Faktor paling penting dalam mengatur lahan untuk tanaman obat adalah memperhatikan estetika ( keindahan). Jangan sampai tanaman obat yang kita tanam di halaman itu merusak/mengganggu pemandangan dan juga harus diperhatikan keberadaan tanaman lain.
Bentuk bibit tanaman, masing-masing perlu perlakuan yang berbeda dalam penanaman. Cara mendapatkan macam-macam bibit pun berlainan. Ada yang harus dibeli di tempat khusus, ada yang bisa didapat dengan mudah di warung, ada pula yang harus diburu di alam.
Setelah kita mengatur tata letak tanaman obat di pekarangan dan bibitnya sudah tersedia, segera dapat dilakukan penanaman. Alat-alat yang harus disediakan antara lain cangkul, sekop, pasak atau benang untuk meluruskan bedengan, tugal atau garden tool serta selang atau ember untuk menyiram. Selain itu, perlu disediakan pupuk kandang ( kompos ), bakterisida   ( fungisida ), zat perangsang tanaman, dan pupuk buatan. Setelah persiapan lengkap, mulailah pembuatan lubang tanaman.
Perawatan tanaman di pekarangan rumah relatif lebih mudah dan ringan sebab setiap hari tanaman tersebut dapat kita lihat dan kita perhatikan. Seandainya terjadi kekurangan air, unsur hara atau terserang hama dengan mudah dapat ditanggulangi.
Membuat kebun tanaman obat setidaknya memerlukan dua pengetahuan dasar. Pertama, ilmu berkebun. Kedua, ilmu tentang tanaman obat, mulai dari namanya sampai manfaatnya.
Buku ini menyediakan dua pengetahuan tadi. Ditulis oleh seorang wartawan pertanian yang sangat berpengalaman. Penting dibaca oleh siapa saja yang peduli dengan kesehatan. Di buku ini juga dicantumkan 94 daftar jenis tanaman obat yang berkhasiat dan cocok untuk ditanam di pekarangan rumah. Buku ini juga sudah menjelaskan dengan bagus hal-hal apa saja yang dibutuhkan jika kita ingin membuat apotek hidup secara rinci.

Namun, sangat disayangkan karena gambar yang ada kurang mendukung. Gambar masih berbentuk ilustrasi yang tidak berwarna. Di buku ini juga tidak terdapat indeksnya sehingga kita harus bekerja lebih untuk menemukan kata-kata penting. Serta masih terdapat beberapa kata yang salah penulisannya seperti di halaman 21, paragraf ke-2, kalimat ke-3,kata “yang” menjadi “yangg”.